TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten Berau menggelar peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 dengan seruan kuat untuk menekan polusi plastik dan memperbaiki pola pengelolaan sampah. Dalam acara ini Bupati Berau Sri Juniarsih Mas menegaskan bahwa persoalan sampah adalah tanggung jawab kolektif bersamaan, bukan hanya pemerintah.
“Data tahun lalu menunjukkan total sampah di Berau mencapai 54 ribu ton lebih, dan masih ada sepertiganya belum terkelola. Ini alarm bagi kita semua,” ujarnya dalam sambutan.
Ia menyebut, keterbatasan petugas kebersihan bukan alasan untuk terus membebankan masalah sampah kepada pemerintah semata. Masyarakat diminta mulai bertanggung jawab dari hal kecil, seperti memilah sampah dari rumah dan tidak membuang sembarangan, khususnya di sungai dan ruang publik.
Dalam arahannya, Bupati juga menyinggung pedagang kaki lima yang kerap meninggalkan tumpukan sampah di sekitar tempat berjualan. Ia menegaskan, kebersihan lingkungan adalah syarat mutlak bagi siapa pun yang ingin beraktivitas di ruang publik.
“Kalau tidak peduli kebersihan, jangan harap bisa berjualan. Ini bagian dari komitmen kita menjadikan Berau sebagai kabupaten wisata yang bersih dan ramah lingkungan,” katanya tegas.
Sementara itu, Kepala DLHK Berau, Mustakim Suharjana, turut mengajak warga untuk membudayakan pemilahan sampah organik dan anorganik, serta memanfaatkan bank sampah yang kini telah tersebar di berbagai kelurahan dan kampung.
Ia juga memperkenalkan solusi teknologi ramah lingkungan berupa insinerator tanpa bahan bakar yang kini digunakan di Tanjung Batu, Pulau Derawan. Alat ini membakar sampah menggunakan energi dari sampah itu sendiri dan hasilnya bisa dimanfaatkan untuk membuat paving block.
Peringatan Hari Lingkungan Hidup juga diwarnai berbagai aksi seperti bersih sungai, lomba kebersihan antar-RT, apresiasi bank sampah terbaik, serta kampanye pengurangan plastik di sekolah dan media sosial. Pemkab turut menyerahkan bantuan armada pengangkut dan alat pengelolaan sampah untuk mendukung wilayah padat penduduk.
“Jika semua bergerak, dari rumah tangga, sekolah, hingga pelaku usaha, maka persoalan sampah bukan lagi ancaman, melainkan peluang untuk membangun Berau yang bersih, indah, dan berkelanjutan,” tutupnya (Adventorial)
Penulis : Suci
Editor : Fery