Tanjung Redeb – Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) meluncurkan “Berau City Branding” yang bertujuan membangun diferensiasi serta memperkuat identitas daerah untuk menarik perhatian publik dan meningkatkan citra Bumi Batiwakkal.
Kepala Diskominfo Berau, Didi Rahmadi, memperkenalkan branding baru ini dengan tema “Sustainable Destination”, yang melibatkan makna mendalam pada elemen-elemen dalam logo. Logo tersebut mencakup simbol ekonomi biru, yang menggambarkan peningkatan sektor ekonomi, serta ekonomi hijau yang melambangkan pertumbuhan sektor pertanian dan pengembangan berkelanjutan.
“Harapan kami, seluruh aspek ini mendukung Kabupaten Berau sebagai tujuan utama baik untuk pariwisata maupun investasi, yang pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian daerah,” ujar Didi Rahmadi.
Ia menambahkan, city branding ini bukan hanya simbol semata, melainkan representasi dari kekayaan budaya dan semangat masyarakat Berau, yang selama ini menjadi kekuatan utama dalam menarik wisatawan dan membuka peluang investasi. Didi berharap, logo ini dapat digunakan secara luas, seperti pada kop surat dan media lainnya, agar terus diingat oleh masyarakat Berau.
Sekretaris Daerah Kabupaten Berau, Muhammad Said, yang mewakili Bupati Berau dalam acara tersebut, mengapresiasi peluncuran city branding ini sebagai bukti keseriusan dan konsistensi pemerintah dalam menciptakan identitas positif dan unik bagi Kabupaten Berau.
“Beberapa waktu lalu, kita juga telah melaksanakan talkshow terkait Berau City Branding, dan hari ini adalah kelanjutannya,” ujar Muhammad Said.
Kabupaten Berau dikenal memiliki kekayaan alam yang luar biasa serta pemandangan indah, menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Kalimantan Timur, bahkan di Indonesia. Potensi ini perlu dikembangkan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.
Logo “B” yang diluncurkan memiliki desain menyerupai jempol dan mengandung makna filosofis tersendiri. Logo ini mencerminkan potensi alam, kekayaan budaya, sejarah, serta kearifan lokal Berau.
Muhammad Said menilai, penerapan strategi city branding di berbagai kota di Indonesia telah membawa dampak positif bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Ia mencontohkan beberapa kota besar seperti Yogyakarta dengan “Jogja Istimewa”, Bandung dengan “Paris Van Java” dan Bali dengan “The Island of Gods”.
“Strategi city branding ini efektif dalam memperkenalkan dan mempromosikan sebuah daerah, sehingga dapat menarik minat wisatawan dan investasi,” tambahnya.
Said mengajak seluruh pihak terkait, termasuk pemerintah, komunitas, masyarakat, dan dunia usaha, untuk ikut berpartisipasi dalam mempromosikan City Branding Kabupaten Berau, baik melalui media sosial maupun pada berbagai acara budaya.
“Kehadiran Berau City Branding ini diharapkan dapat meningkatkan promosi daerah, yang pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,” pungkasnya.
Penulis : Divana
Editor : Fery