Tanjung Redeb – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Berau melakukan program integrasi sektor peternakan sapi di kawasan perkebunan kelapa sawit. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mendorong keberlanjutan ekonomi daerah dengan memanfaatkan potensi masing-masing sektor yang ada di Kabupaten Berau.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Berau, Junaidi, menjelaskan bahwa program integrasi ini bertujuan untuk menciptakan sinergi antara sektor-sektor yang selama ini berjalan terpisah.
Salah satu tujuan utamanya adalah meningkatkan kesejahteraan petani, peternak, serta masyarakat secara umum, sambil tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
Selain itu, sisa hasil pertanian atau limbah perkebunan sawit juga dapat digunakan sebagai pakan ternak, khususnya untuk sapi, yang dapat mengurangi biaya pakan. Begitu juga dengan limbah organik dari ternak yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk alami untuk tanaman sawit, menciptakan sistem yang saling mendukung dan berkelanjutan.
“Ini adalah konsep ekonomi sirkular. Kita tidak hanya berfokus pada satu sektor, tetapi mencoba untuk memaksimalkan semua sektor yang ada agar saling menguntungkan. Dengan mengintegrasikan peternakan sapi dan perkebunan sawit, kita juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mengurangi ketergantungan pada satu sektor saja,” tambahnya.
Disebutkannya, saat ini sudah ada regulasi yang mengatur terkait integrasi sapi di lahan perkebunan sawit. Yakni, Peraturan Gubernur Kaltim.
“Sudah ada aturannya, untuk nomor Pergubnya saya lupa,” tandasnya.
Penulis: Fery