Tanjung Redeb – Pemerintah Kabupaten Berau menyatakan kesiapan penuh menyambut peluang pemekaran wilayah Berau Pesisir menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB).
Asisten I Sekretariat Kabupaten Berau, M. Hendratno, mengungkapkan bahwa sinyal positif dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) memperkuat harapan agar usulan tersebut segera direalisasikan.
“Belum ada keputusan resmi, tapi secara administratif Berau Pesisir sudah memenuhi banyak persyaratan. Tinggal bagaimana Bupati menindaklanjuti langsung ke Kemendagri,” kata Hendratno, Sabtu (24/5/2025).
Menurutnya, seluruh dokumen pendukung telah diserahkan sejak lama oleh tim pemekaran, dan pemerintah pusat kini dinilai mulai memberikan perhatian serius. Salah satu faktor strategis adalah keterlibatan mantan Penjabat Gubernur Kalimantan Timur yang kini memiliki posisi penting di Kemendagri dan dinilai memahami betul kondisi wilayah Berau.
“Pak Dirjen sudah turun ke lapangan beberapa kali. Ini jadi modal penting agar Berau Pesisir masuk dalam program prioritas,” ujarnya.
Dari sisi kesiapan daerah, Hendratno memastikan Pemkab Berau siap mengikuti seluruh mekanisme pusat, termasuk jika diperlukan dukungan anggaran dan pendampingan teknis dari pemerintah pusat.
“Soal anggaran, biasanya daerah yang dimekarkan akan dapat subsidi dan pembinaan. Kita siap kalau itu diprogramkan,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa Berau Pesisir memiliki potensi besar, terutama di sektor industri semen, perkebunan, hingga sumber daya mineral seperti bijih besi. Ia juga mengingatkan bahwa wilayah ini pernah menjadi bagian dari proyek pengembangan teknologi, termasuk kapsul bibit dan potensi energi nuklir.
“Potensinya sangat besar. Ini menjadi nilai tambah bagi Berau Pesisir sebagai calon DOB,” ucapnya.
Dukungan masyarakat pun dinilai kuat. Kesiapan pemerintah kampung, Badan Permusyawaratan Kampung (BPK), serta koordinasi lintas kecamatan menunjukkan bahwa aspirasi pemekaran datang dari akar rumput.
“Ini bukan sekadar wacana, tapi keinginan nyata masyarakat. Wilayahnya luas, akses terbatas, dan secara topografi sangat memungkinkan untuk dimekarkan,” pungkas Hendratno.
Penulis : Suci
Editor : Fery