Tanjung Redeb – Pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim yang dijadwalkan berlangsung di Kabupaten Paser yang dijadwalkan September hingga Oktober 2025 mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Berau dan DPRD.
Ketua KONI Berau, Taupan Madjid, menyampaikan bahwa saat ini pihaknya telah menganggarkan dana sebesar Rp 7 miliar untuk persiapan pra-Porprov, serta Rp 30 miliar khusus untuk pelaksanaan Porprov.
“Anggaran Rp 7 miliar ini masih asumsi, dengan perhitungan bahwa seluruh cabang olahraga (cabor) di Kaltim yang jumlahnya mencapai 63 orang dapat ikut serta, Namun, sampai sekarang memang belum final berapa jumlah cabor yang akan dipertandingkan di Porprov nanti.” jelas Taupan.
Taupan menegaskan bahwa kesepakatan lintas sektor sudah dicapai, termasuk komitmen DPRD Berau yang sepakat mendukung penuh alokasi anggaran untuk kegiatan olahraga. Hal ini juga sejalan dengan amanat Undang-undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan yang mewajibkan pemerintah daerah untuk menganggarkan kegiatan olahraga.
“Visi-misi Bupati juga sudah sejalan dengan upaya peningkatan SDM melalui olahraga. Jadi ini sudah masuk dalam RPJMD,” tambahnya.
Terkait pelaksanaan pra-Porprov, Taupan menyebutkan bahwa KONI akan terus berkoordinasi dengan Dispora dan KONI Provinsi untuk menentukan jumlah cabor yang akan dilombakan. Ia berharap proses ini bisa segera selesai pasca pengesahan anggaran perubahan di seluruh Kaltim.
“Kami optimis, setelah perubahan anggaran disahkan, kegiatan pra-Porprov bisa mulai jalan. Sebab jarak pelaksanaan Porprov tinggal 11 bulan lagi. Ini tanggung jawab besar kita di KONI untuk memastikan pembinaan atlet berjalan dengan baik.”
Ia juga menyoroti isu kepindahan atlet Berau ke daerah lain akibat ketidakjelasan anggaran. Namun kini, menurutnya, sudah ada titik terang yang bisa memberikan kepastian dan semangat baru bagi para atlet.
Selain itu, Taupan juga menyampaikan pentingnya evaluasi dalam pembagian anggaran per cabor.
“Kita akan proporsional, berdasarkan keaktifan dan prestasi masing-masing cabor,” katanya. “Transportasi dan akomodasi ke Paser itu cukup besar, jadi kita hitung betul siapa yang benar-benar aktif.”
Soal bonus untuk atlet berprestasi juga menjadi perhatian KONI. Menurut Taupan, bonus Porprov sebelumnya senilai Rp50 juta harus ditingkatkan, khususnya bagi atlet yang berlaga di PON dan ajang internasional.
“Untuk PON seharusnya bonus emas minimal Rp100 juta, karena di daerah lain seperti Kutim dan Samarinda sudah mulai membagikan. Kita tidak boleh kalah dalam memberikan perhatian,” tegasnya.
Ia juga menyebutkan nama Berlian, atlet asal Berau yang berlaga di SEA Games, sebagai contoh pentingnya dukungan terhadap pembinaan atlet nasional.
“Pembinaan itu kuncinya kontinuitas dan perhatian. Jadi kita mohon dukungan semua pihak, termasuk melalui hibah anggaran yang sesuai kebutuhan. Tidak perlu besar, tapi tepat sasaran,” tutup Taupan Madjid.
Penulis : Suci
Editor : Fery