Tanjung Redeb – Wendy Lie Jaya, mantan anggota DPRD Kabupaten Berau periode 2019-2024, menjadi sorotan publik setelah memutuskan keluar dari Partai Nasdem. Keputusan ini menuai kritik dari sejumlah pihak, yang menuduhnya sebagai “kutu loncat” atau pengkhianat. Namun, Wendy memberikan klarifikasi mengenai langkah politiknya, menjelaskan bahwa keputusan tersebut didasarkan pada prinsip dan nilai-nilai organisasi yang sudah tidak sejalan.
Dalam wawancara eksklusif pada Kamis (12/9/2024), Wendy mengungkapkan bahwa keluarnya dari Partai Nasdem adalah keputusan politik yang matang. “Keputusan ini semata-mata keputusan politik. Ketika semangat dalam berorganisasi sudah tidak sejalan, tentunya jalannya menjadi tidak nyaman. Saya memiliki pola pikir dan prinsip yang berbeda,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa langkahnya selalu berorientasi pada kemaslahatan masyarakat. “Keterlibatan dalam organisasi harus berbicara tentang kepentingan masyarakat. Keputusan ini diambil demi kepentingan bersama, bukan untuk tujuan pribadi,” tambahnya.
Keputusan Wendy diikuti oleh sejumlah pengurus partai di tingkat kecamatan yang juga mengundurkan diri, menimbulkan spekulasi di masyarakat. Namun, Wendy menjelaskan bahwa keputusan mereka adalah inisiatif pribadi dan tidak terkait langsung dengan dirinya. “Mereka keluar atas kemauan sendiri, bukan karena saya memerintahkannya. Mungkin mereka juga merasakan ketidakselarasan dalam prinsip organisasi,” terangnya.
Menjelang Pilkada November 2024, Wendy menyatakan dukungannya kepada pasangan calon petahana. Langkah ini dinilai sebagai dukungan terhadap visi dan misi yang menurutnya sejalan dengan prinsip kemaslahatan masyarakat.
Dinamika politik di Kabupaten Berau kini semakin menarik, dengan publik menunggu perkembangan lebih lanjut setelah keputusan Wendy Lie Jaya menjelang Pilkada mendatang. (Tim/Fery)