Tanjung Redep – Bupati Berau Sri Juniarsih Mas kembali mengingatkan seluruh pelaku industri yang beroperasi di wilayahnya untuk tidak abai terhadap persoalan limbah produksi. Ia menegaskan, pengelolaan limbah bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi bagian penting dari upaya bersama menjaga kelestarian lingkungan.
Dalam keterangannya, Sri menyoroti bahwa aktivitas industri yang terus berkembang di Kabupaten Berau harus dibarengi dengan kesadaran lingkungan yang tinggi. “Jangan hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi. Kelestarian alam dan hak masyarakat atas lingkungan sehat tidak boleh dikorbankan,” ungkapnya.
Ia menilai bahwa masih banyak perusahaan yang belum maksimal dalam menjalankan pengelolaan limbah, baik limbah cair, padat, maupun limbah berbahaya dan beracun (B3). Untuk itu, Pemkab Berau akan terus memperkuat fungsi pengawasan melalui dinas-dinas teknis.
“Kalau ditemukan pelanggaran, kami tak akan ragu menjatuhkan sanksi. Regulasi lingkungan sudah jelas, tinggal bagaimana perusahaan mematuhinya,” tegas Sri.
Bupati perempuan pertama di Berau ini juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk pihak industri, untuk aktif membangun pola kerja yang lebih kolaboratif dalam isu lingkungan. Ia mendorong agar perusahaan tidak hanya melakukan pengelolaan limbah secara internal, tapi juga turut serta memberikan edukasi dan laporan rutin kepada pemerintah dan masyarakat.
“Perlu ada keterbukaan dan tanggung jawab bersama. Jangan menunggu masalah muncul baru bergerak. Pencegahan jauh lebih baik dari pada penanganan setelah terjadi pencemaran,” katanya.
Menurutnya, pembangunan yang berkelanjutan adalah visi utama pemerintah daerah. Ia berharap para pelaku usaha tidak semata-mata mengejar keuntungan jangka pendek, melainkan juga mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap alam dan generasi penerus.
“Kita ingin Berau tumbuh sebagai daerah yang bersih dan asri, bukan hanya hari ini, tapi juga untuk masa depan,” tutupnya. (Adventorial)
Penulis : Suci
Editor : Fery
