Tanjung Redeb – Kebakaran Hutan dan Lahan yang melanda Pulau Borneo memberikan dampak buruk terhadap kesehatan masyarakat. Tak terkecuali masyarakat Berau. Ribuan orang mulai balita hingga lansia terpapar Infeksi Saluran Pernafasan Atas (Ispa).
Kendati demikian, Dinas Kesehatan Berau belum meningkatkan status menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Mengingat kasus Ispa dan Pneumonia terbilang cukup banyak.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Berau, dr Halijah Yasin mengatakan, bahwa sampai saat ini status KLB belum ditetapkan. Meskipun, jumlah kasus penderita Ispa meningkat sejak bulan Juni hingga September lalu.
“Status KLB belum ada penetapan,” ujarnya.
Dikatakannya, dalam persoalan kabut asap, pihaknya harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan Assisten 1 Sekkab Berau. Pasalnya, untuk mengatasi persoalan itu, dibutuhkan koordinasi lintas OPD.
“Ini akan kami koordinasikan terlebih dahulu,” terangnya.
Dijelaskannya, saat ini pihaknya belum mengeluarkan anjuran penggunaan masker ketika berada diluar ruangan.
“Tapi kalau imbauan kami sudah sampaikan melalui Puskesmas-Puskesmas,” katanya.
Lebih lanjut, Halijah mengungkapkan terkait wajib masker, dirinya menilai hal itu bisa saja diterapkan. Mengingat, kondisi kabut asap di Berau sudah mulai masuk perkotaan.
“Saya rasa itu perlu dilakukan. Mengingat, asap itu mengandung zat-zat berbahaya, yang jika terhirup dan masuk ke tubuh, akan memengaruhi kesehatan,” tegasnya.
Halijah pun mengungkapkan, jika kabut asap tersebut tidak ditangulangi, maka tidak menutup kemungkinan kasus Ispa dan Pneumonia akan kembali meningkat.
“Tentunya kalau dibiarkan akan berbahaya, maka dari itu, kami akan segera koordinasi dengan Assiten 1 untuk membahas apakah perlu mengeluarkan surat edaran wajib penggunaan masker,” tandasnya. (FST)