Tanjung Redeb – Pengerjaan gapura selamat datang yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Tanjung Redeb, diketahui sempat dihentikan sementara karena belum mengantongi izin dari Balai Jalan Nasional. Hal itu menyebabkan penyelesaian proyek itu berlangsung molor.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Konstruksi Gapura Selamat Datang dan Pemasangan Videotron pada DPUPR Berau, Rendra mengaku pengerjaan proyek itu terkendala masalah perizinan. Karena itu, diperlukan adendum penambahan waktu untuk menyelesaikannya.
“Kemarin ada sedikit kendala di koordinasi dengan Balai Jalan Nasional. Karena kami dapat pesan jangan dimulai sebelum dapat izin dari pihak mereka. Tapi sekarang sudah aman. Semoga Tahap 1 selesai karena kebanyakan adalah bahan pabrikasi,” jelasnya.
Untuk tahap 1, lanjut Rendra, akan dikerjakan terlebih dahulu bangunan bagian tengah dan pemasangan videotron. Pasca izin dari Balai Jalan Nasional itu terbit setelah pembongkaran dan pembersihan area dilaksanakan, fondasi bawah akan dikerjakan.
“Material sudah siap semua. Untuk videotron sedang dalam pengiriman. Mungkin dua minggu lagi sudah di Berau. Untuk tahun depan kami rencana begitu ada SK langsung gerak untuk tahap 2. Jadi tidak kelihatan terbengkalai. Itu untuk sayap kiri kanan dan penutup dengan material ACP,” terangnya.
Sebelumnya, Rendra menjelaskan perbaikan gapura dan pemasangan videotron di atas bubungan gapura tersebut menelan anggaran sejumlah Rp 2.793.330.000. Kendati demikian, anggaran itu hanya untuk pengerjaan tahap 1.
“Untuk tahun ini, kita masih tahap 1. Sesuaikan dengan anggaran. Kalau kita paksakan nanti kualitasnya juga jelek. Tahap 1 ini untuk bangunan tengah dan videotron. Tahap 2-3 nanti bangunan sayap kiri dan kanan,” imbuhnya.
Proyek pemugaran gapura dan pemasangan videotron tersebut, lanjutnya, merupakan bagian dari program bupati. DPUPR mencoba mengakomodasi pembangunan itu demi merealisasikan program tersebut.
“Biar lebih modern. Tapi desainnya akan menampung kearifan lokal juga. Seperti ada caving plat yang berbentuk batik Berau,” ungkapnya.
Terkait proses pengerjaan, Rendra menjelaskan, tahap 1 pembangunan itu dimulai dengan pembongkaran gapura. Pembongkaran itu juga sudah mulai dilaksanakan sejak 25 Juli lalu.
“Setelah habis pembongkaran, kita fondasi. Strukturnya sendiri kita pakai baja,” bebernya.
Setelah struktur dasar itu berdiri, di atas gapura itu akan dipasang videotron. Pemasangan videotron itu bertujuan untuk memudahkan Diskominfo dan Disbudpar untuk menyampaikan berbagai informasi yang diperlukan terkait pembangunan daerah.
“Kalau dulu kan kita manual. Kita pakai baliho, kita tempel. Kalau sekarang kan tidak ribet karena nanti kita serahkan ke dinas terkait. Ke Diskominfo atau Dinas Pariwisata,” sambungnya.
Untuk memuluskan pengerjaan itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan semua pihak yang terlibat dalam pengerjaan itu, seperi Dinas Perhubungan, Diskominfo, Disbudpar, PLN, dan sebagainya.
Rendra berharap, pembangunan rehab gapura dan pemasangan videotron itu dapat berjalan lancar. Sebab, pembangunan itu penting untuk menata wajah kota Berau yang baru.
“Harapannya ini menjadi wajah masuk Berau yang baru. Dengan pembangunan itu kita juga semakin memodernisasi. Berau ini berkembang,” ujarnya.
Untuk diketahui, pengerjaan rehab gapura selamat datang dan pemasangan videotron tersebut dikerjakan oleh kontraktor atau penyedia jasa CV Radytia Tama Jaya dari Samarinda.
Dimulai pada 25 Juli lalu, penyelesaian pembangunan tahap 1 itu sedianya akan diselesaikan pada 21 Desember mendatang. Namun terkendala masalah perizinan, penyelesaian proyek itu memerlukan waktu tambahan. (TNW/FST)