Tanjung Redeb – Layanan kesehatan darurat di Kabupaten Berau kini mendapatkan tambahan fasilitas baru. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau meresmikan penggunaan Gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) Walet RSUD dr. Abdul Rivai, Jumat (3/10/2025).
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, dalam sambutannya menegaskan pentingnya ketersediaan fasilitas kesehatan yang memadai, terutama untuk pelayanan darurat yang berkaitan langsung dengan penyelamatan nyawa.
“IGD merupakan pintu pertama bagi pasien dengan kondisi kritis. Karena itu, keberadaannya harus nyaman, lengkap, dan mampu memberikan rasa aman,” ujarnya.
Sri meminta tenaga medis di RSUD dr. Abdul Rivai untuk mengedepankan sikap ramah, profesional, dan tidak membeda-bedakan pasien. Ia juga menegaskan agar pelayanan tetap diberikan meski pasien mengalami kendala administrasi.
“Tidak boleh ada pasien yang ditolak. Semua harus mendapatkan perlakuan yang sama, baik itu peserta BPJS maupun pasien umum. Kita ingin layanan kesehatan di Berau berlandaskan pada nilai kemanusiaan,” tegasnya.
Menurut Sri, pembangunan IGD Walet hanyalah satu bagian dari program besar Pemkab dalam memperkuat layanan kesehatan. Saat ini pemerintah daerah juga tengah membangun rumah sakit baru di Jalan Sultan Agung serta mengembangkan pelayanan kesehatan hingga tingkat Puskesmas dan Poskesdes.
“Tujuan akhirnya adalah menciptakan masyarakat Berau yang sehat, produktif, dan memiliki akses layanan yang merata,” jelasnya.
Sri juga mengingatkan capaian Kabupaten Berau sebelumnya, yakni penghargaan Universal Health Coverage (UHC) Award, sebagai bukti komitmen daerah dalam memperluas kepesertaan jaminan kesehatan.
Sementara itu, Direktur RSUD dr. Abdul Rivai, dr. Joesram, menerangkan bahwa IGD Walet didesain dengan konsep layanan cepat dan tepat. Fasilitas yang disediakan meliputi instalasi gawat darurat, kamar operasi, serta ruang ICU.
“Nama ‘Walet’ dipilih sebagai simbol kecepatan dan ketepatan, seperti gerakan burung walet. Harapannya, pasien yang datang bisa ditangani dengan sigap sesuai standar medis,” kata Joesram.
Ia mengakui, pembangunan gedung tersebut sempat tertunda akibat kendala teknis di lapangan. Namun setelah penyelesaian pada tahun ini, fasilitas tersebut siap melayani masyarakat secara penuh.
“Meski sempat tertunda, akhirnya IGD ini dapat kita operasikan. Kami berharap fasilitas baru ini benar-benar menjadi penunjang peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit,” tambahnya.
Selain peresmian IGD, Joesram juga menyinggung tantangan yang masih dihadapi rumah sakit, terutama terkait pemanfaatan teknologi informasi.
“Kami terus berbenah dalam hal digitalisasi layanan. Masih ada kekurangan, tapi komitmen kami adalah memberikan pelayanan terbaik. Selama lebih dari empat dekade, rumah sakit ini sudah menjadi tempat ribuan nyawa terselamatkan, dan itu menjadi motivasi untuk terus meningkatkan mutu,” tutupnya.
Dengan diresmikannya IGD Walet, layanan darurat di RSUD dr. Abdul Rivai diharapkan semakin optimal. Kehadiran gedung baru tersebut menjadi tonggak baru sistem kesehatan di Berau dalam menghadapi kebutuhan layanan medis yang terus berkembang. (Adventorial)
Penulis : Suci
Editor : Fery
