Tanjung Redeb – Perumda Air Minum Batiwakkal baru-baru ini melakukan penyesuaian tarif air bersih, yang memicu kehebohan di kalangan masyarakat Berau. Banyak pelanggan yang mengeluhkan lonjakan tagihan air bersih mereka, yang dianggap tiba-tiba meningkat.
Direktur Perumda Air Minum Batiwakkal, Saipul Rahman, menjelaskan bahwa penyesuaian tarif tersebut merupakan langkah yang harus dilakukan mengingat tingginya biaya operasional dan fakta bahwa tarif air di Berau merupakan yang terendah di Kalimantan Timur.
“Penyesuaian tarif itu terakhir kali dilakukan sudah lama,” kata Saipul.
Meski demikian, Saipul menegaskan bahwa sebagian besar keluhan masyarakat terkait tagihan yang membengkak, masih penggunaan tarif lama yang belum diperbarui.
“Itu masih pakai tarif lama, belum tarif baru,” ujarnya.
Saipul juga menambahkan, bagi masyarakat yang merasa tagihannya tidak sesuai atau ada kenaikan yang tidak wajar, pihaknya membuka kesempatan untuk melakukan konfirmasi langsung ke kantor Perumda.
“Jika ada yang merasa janggal, kami sangat terbuka. Silakan ke kantor pertanyakan kenapa tagihan itu bisa melonjak,” kata Saipul.
Selain itu, Saipul mengungkapkan bahwa beberapa kasus pembengkakan tagihan terjadi akibat adanya tagihan terhutang yang belum dibayar sebelumnya.
“Kami sudah melakukan pengecekan dan memang ada tagihan terhutang yang terakumulasi,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa pemakaian air yang besar berpengaruh langsung terhadap jumlah tagihan.
“Jika pemakaian tidak besar, maka tagihan juga tidak akan tinggi. Itu berjalan berdampingan,” tambahnya.
Sementara itu, Risdayanti salah satu pelanggan Perumda Air Minum Batiwakkal, mengaku terkejut setelah melihat tagihan air yang biasanya hanya berkisar Rp 30 ribu berubah menjadi Rp 500 ribu.
“Saya baru pasang air PDAM sekira 4 bulan lalu. Biasanya saya bayar pakai Shopee. Pas saya buka, tagihan jadi bengkak,” terangnya.
Kendati begitu, Risda menyebut, melakukan konfirmasi ke PDAM mempertanyakan apa penyebab mengapa tagihan air tiba-tiba naik.
“Saya langsung konfirmasi ke PDAM mempertanyakan, kenapa tagihan yang biasanya hanya Rp 30 ribu menjadi naik drastis,” katanya.
Risda menerangkan, dirinya pada awal pemasangan air bersih, mengambil promo angsuran biaya pasang 5 kali. Yang mana memang, per bulan dikenakan biaya sekira Rp 550 ribu.
“Bulan-bulan sebelumnya, pembayaran cicilan untuk biaya pasang baru itu dibayarkan secara manual di kasir PDAM, tidak bisa transfer atau melakukan pembayaran dengan media online. Dan sekarang setelah saya konfirmasi, ternyata tagihan itu yang terakumulasi. Dan artinya memang tagihan air bersih saya tidak bermasalah,” tandasnya.
Penulis : Fery