Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Zona.my.id PT Zona Nyaman Indonesia
Get
Example floating
Example floating
BerauDPRD Berau

Gelombang PHK Besar, Pemkab Diminta Cari Solusi Tekan Angka Pengangguran

ZonaTV
215
×

Gelombang PHK Besar, Pemkab Diminta Cari Solusi Tekan Angka Pengangguran

Sebarkan artikel ini
8ea969b1 989c 476e 8172 9781ce90fe89
IKLAN VIDEO LIST

TANJUNG REDEB – Rencana penutupan operasional Buma Site Lati tahun depan mengundang sorotan dari berbagai pihak, termasuk Ketua DPRD Berau, Dedy Okto Nooryanto.

Pasalnya, sekitar 970 tenaga kerja dipastikan akan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) secara bertahap sepanjang tahun ini.

Informasi tersebut diperoleh Dedy dari laporan internal yang menyebutkan bahwa saat ini hanya dua pit (lubang tambang) yang masih beroperasi di Buma Site Lati.

Ia pun memastikan bahwa masa kerja perusahaan kontraktor tambang tersebut memang akan berakhir tahun depan.

“Benar, kami sudah mendapat kabar itu. Informasi yang kami terima, saat ini hanya dua pit yang masih berjalan. Artinya, memang perusahaan sedang berada di fase penutupan operasi,” ujar Dedy.

Menurutnya, persoalan yang paling krusial dari penghentian operasional ini adalah dampaknya terhadap para tenaga kerja. Ia menilai, gelombang PHK ini berpotensi meningkatkan angka pengangguran di Kabupaten Berau jika tidak segera ditangani dengan langkah konkret.

“Yang perlu dipikirkan sekarang adalah bagaimana nasib tenaga kerja yang terdampak. Jangan sampai ini menambah jumlah pengangguran secara drastis di Berau,” tegasnya.

Ia pun mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk segera menyiapkan strategi antisipatif. Menurut Dedy, perlu ada formula yang tepat agar tenaga kerja yang terdampak tidak kehilangan mata pencaharian dalam waktu lama.

“Tentu pemerintah daerah tidak bisa tinggal diam. Harus ada solusi yang konkret untuk menyerap kembali para pekerja ini ke sektor lain, entah itu lewat pelatihan, penempatan kerja, atau membuka peluang di sektor UMKM,” tambahnya.

Ketua DPRD itu juga mengingatkan bahwa peristiwa ini bisa menjadi momentum evaluasi terhadap ketergantungan daerah pada sektor pertambangan. Ia menyarankan agar pemerintah mulai serius mengembangkan sektor ekonomi alternatif, terutama yang berbasis kerakyatan dan berkelanjutan.

“Ini jadi pelajaran juga. Ketika satu industri besar tutup, dampaknya sangat luas. Maka dari itu, diversifikasi ekonomi harus jadi agenda utama kita ke depan,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Buma Site Lati merupakan salah satu kontraktor tambang besar yang telah beroperasi cukup lama di Kabupaten Berau. Penutupan operasi ini bukan hanya akan berdampak pada tenaga kerja langsung, tetapi juga pada rantai pasok dan sektor usaha kecil yang selama ini menggantungkan diri pada aktivitas pertambangan. (***)

Penulis : Fery

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan