Tanjung Redeb – Dinas Sosial terus menyalurkan bantuan kepada warga terdampak bencana. Kepala Dinas Sosial, Iswahyudi, menyampaikan bahwa bantuan sembako telah mulai disalurkan sejak kemarin, dengan distribusi dilakukan setiap tiga hari sesuai standar yang berlaku.
“Bantuan yang kami salurkan berupa sembako seperti beras, mi instan, sarden, minyak goreng, kopi, teh, dan bahan makanan instan lainnya. Ini sudah mulai disalurkan dan hampir semua wilayah sudah menerima, termasuk suplai dari provinsi, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Sosial,” ujar Iswahyudi.
Terkait dengan keberadaan dapur umum, Iswahyudi menjelaskan bahwa pihak Dinas Sosial saat ini belum memiliki tim khusus untuk pengelolaan dapur umum. Namun, inisiatif dapur darurat biasanya muncul dari komunitas masyarakat atau organisasi lokal.
Untuk bantuan berupa pakaian, Dinas Sosial memilih untuk lebih selektif. Iswahyudi mengungkapkan bahwa bantuan pakaian layak pakai tidak dibuka secara umum, mengingat pengalaman sebelumnya menunjukkan banyak donasi pakaian yang tidak layak digunakan.
“ Kalau pakaiannya lusuh dan menyerupai kain bekas, itu tidak pantas diberikan ke masyarakat. Namun, jika ada spot atau lokasi tertentu yang sangat membutuhkan, kita tetap bisa menyalurkan secara terbatas,” tegasnya.
Menyoal anggaran, Iswahyudi menjelaskan bahwa Dinas Sosial saat ini menggunakan anggaran reguler yang telah dialokasikan sebelumnya. Untuk bantuan di luar perencanaan, anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) dapat digunakan dengan ketentuan tertentu, termasuk status kebencanaan dan dampaknya terhadap masyarakat, seperti adanya korban jiwa.
“Semua harus sesuai ketentuan, karena jika salah mengambil keputusan, bisa berdampak besar terhadap pemerintah daerah,” pungkas Iswahyudi.
Ia memastikan bahwa apabila terdapat korban meninggal dunia, maka alokasi anggaran darurat sudah pasti akan disiapkan untuk penanganan lebih lanjut.