Tanjung Redeb – PT Berau Coal diduga telah mengeluarkan sertifikat KMPD palsu, terhadap Wandi yang merupakan operator HD di PT Buma Lati. Alhasil, karyawan tersebut di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Buntut dari dugaan tersebut, ratusan buruh melakukan unjuk rasa, di depan Head Office PT Berau Coal, guna menuntut kejelasan terkait dugaan sertifikat palsu.
Ketua DPC FKUI KSBSI Berau, Ari Iswandi mengatakan bahwa, pihak dari PT Buma menyebut bahwa sertifikat yang dikeluarkan oleh PT Berau Coal palsu. Lantaran, pekerja saat melakukan tes KMPD tidak menampakkan wajahnya.
“Kami datang ke sini, untuk meminta kejelasan, apakah memang benar bahwa yang disampaikan oleh pihak PT Buma Lati itu benar. Apakah memang sertifikat itu palsu,” ujarnya.
Ari mengungkapkan, bahwa tidak ada pelanggaran yang dilakulan oleh Wandi. Lantaran sudah bekerja sesuai dengan aturan.
“Awal mulanya itu id card Wandi mau habis masa berlakunya. Kemudian, Wandi KMPD dan dinyatakan lulus. Dapat nilai 93.00 yang standar lulus itu adalah 80.00. Maka dari itu, keluarlah sertifikat KMPD. Dan itu lah yang dikatakan palsu,” bebernya.
Dikatakannya, bahwa memang benar Wandi telah diminta melakukan KMPD. Namun, Wandi menolak hal tersebut. Lantaran memiliki dasar yang kuat.
“Sertifikatnya sudah keluar. Artinya sudah lulus. Tidak perlu lagi diulang,” tegasnya.
Lebih lanjut, pihaknya menegaskan bahwa harusnya sertifikat KMPD tersebut memiliki keabsahan dan tidak dapat diganggu gugat.
“Itukan sudah ada tanda tangan di sertifikat. Artinya sudah jelas bahwa itu sah,” bebernya.
Dikatakannya, jika memang persoalan ini harus mendapat titik terang terlebih dahulu. Serta, tidak langsung adanya PHK sepihak yang dilakukan oleh PT Buma Lati.
Ari pun menyebut, bahwa ada dugaan lain yang saat ini terendus. Yakni, adalah upaya untuk menghancurkan serikat pekerja. Dimana, wandi merupakan ketua PK FKUI KSBSI Buma Lati.
“Kami juga akan tempuh jalur hukum. Kami akan pidanakan masalah ini. Mulai dari sertifikat yang diduga palsu, sampai dugaan penghancuran serikat pekerja,” ucapnya.
Sementara itu, Superintendent Corporate Communications PT Berau Coal, Rudini yang dikonfirmasi enggan berkomentar panjang.
“Oke ke pihak buma ya,” singkatnya. (SRK)