Tanjung Redeb – Dua pekan sudah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) telah terjadi di Bumi Batiwakkal. Peristiwa itu, menghanguskan ratusan hektare lahan di Berau.
Tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI-Polri, MPA, Manggala Agni, Perusahaan dan PMI kewalahan mengatasi penyebaran api.
Terkhusus tim Damkar BPBD Berau, sudah mulai kelelahan dengan terjadinya Karhutla tersebut. Pasalnya, banyak dari personel Damkar Berau yang sudah mulai memasuki masa purna tugas. Hal itu diungkapkan Danru II Damkar Berau, Agus Harianto.
“Anggota sudah mulai babak belur di lapangan. Terlebih, memang usia anggota kami banyak yang sudah tidak muda lagi,” ujarnya.
Dikatakannya, harus ada penambahan personel untuk Damkar di Berau. Terkhusus juga untuk posko-posko yang ada di kecamatan-kecamatan.
“Kami kekurangan anggota. Kasihan personel kami, sudah kelelahan,” ucapnya.
Diakuinya, persoalan kekurangan anggota ini sudah kerap disampaikan. Bahkan, telah diusulkan ke Bupati. Kendati tak dihiraukan.
“Belum ada tanggapan apa-apa. Padahal ini kondisi ini sifatnya darurat,” tuturnya.
Lanjutnya, butuh sekira 50 personel tambahan untuk Damkar Berau. Pasalnya, tahun ini saja ada 2 orang yang sudah akan memasuki masa purna tugas.
“Tahun ini dua orang, tahun depan ada lagi. Jadi memang kami butuh sekali penambahan personel. 30 orang untuk di mako dan 20 untuk disebar di Pos Kecamatan,” tandasnya. (FST)