Tanjung Redeb – Kondisi cuaca di wilayah Berau dalam beberapa hari terakhir terpantau sangat labil. Fluktuasi cuaca yang dinamis menyebabkan hujan dengan intensitas bervariasi, mulai dari ringan hingga lebat.
Curah hujan ini diperkirakan terjadi pada berbagai waktu, baik pagi, siang, malam, maupun dini hari.
Menurut Kepala BMKG Berau, Ade Heryadi, cuaca yang tidak stabil dapat mempengaruhi pengamatan hilal yang akan dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2023.
“Iya, kondisi cuaca yang labil ini sangat mempengaruhi pengamatan hilal, terutama karena pengamatan hilal membutuhkan ruang angkasa yang bebas dari penghalang seperti awan. Biasanya, tutupan awan lebih sering terjadi pada sore hari,” jelas Ade Heryadi.
Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, hujan ringan diperkirakan masih akan turun hingga akhir bulan Maret 2023. Hujan diprediksi terjadi pada siang hingga sore hari pada tanggal 31 Maret, yang dapat mempengaruhi visibilitas saat pengamatan hilal.
Selain itu, Ade Heryadi juga mengingatkan bahwa pada tanggal 31 Maret 2023, puncak pasang surut air laut di muara sungai Berau diperkirakan akan terjadi antara pukul 08.00 hingga 10.00 pagi dengan ketinggian mencapai 2,7 hingga 2,9 meter.
“Hal ini perlu diperhatikan oleh masjid yang sering tergenang oleh air pasang, agar dapat melakukan penyesuaian terkait pelaksanaan ibadah,” tambahnya.
Dengan adanya prakiraan cuaca ini, masyarakat dan jamaah di Berau diimbau untuk tetap waspada dan memperhatikan kondisi cuaca serta pasang surut air laut, guna kelancaran pelaksanaan ibadah dan pengamatan hilal yang akan dilakukan pada akhir bulan Maret ini.
Penulis : Fery