Tanjung redeb – Sejumlah wilayah di Kabupaten Berau kembali dilanda banjir akibat intensitas hujan yang tinggi sejak beberapa pekan terakhir.
Kepala BMKG Berau, Ade Haryadi, mengungkapkan bahwa kondisi cuaca yang terjadi saat ini tergolong ekstrem, dengan curah hujan yang berada di atas rata-rata normal sejak akhir tahun 2024, dan ini yang menjadi penyebab utama naiknya debit air sungai dan berujung pada banjir .
“Untuk intensitas hujan di wilayah Berau saat ini berkisar dari sedang hingga lebat. Data BMKG curah hujan sebesar 21,5 mm, yang masuk dalam kategori hujan sedang. Namun berdasarkan citra satelit, khususnya di wilayah barat.” jelas Ade Haryadi.
Banjir dilaporkan terjadi di berbagai kecamatan dan kampung di Kabupaten Berau, seiring meningkatnya volume air sungai akibat curah hujan tinggi yang terjadi secara terus menerus sejak Desember 2024. Dibandingkan tahun sebelumnya, curah hujan pada tahun ini lebih tinggi dan konsisten berada di atas rata-rata.
BMKG memprediksi bahwa kondisi ini akan mulai mereda saat memasuki musim kemarau pada akhir Juni atau awal Juli 2025.
Meski demikian, masyarakat diminta tetap waspada karena dalam beberapa minggu ke depan, wilayah Berau masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, terutama di bagian barat seperti Segah, Kelay, dan Sambaliung.
“Mulai besok hingga tanggal 9 Mei, diperkirakan masih akan terjadi hujan lebat. Masyarakat dapat terus memantau perkembangan cuaca melalui media sosial seperti Instagram, resmi BMKG Berau,” tambahnya.
Selain itu, Ade Haryadi juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi gempa bumi di wilayah sekitar Kalimantan Timur seperti Sangkulirang, Mangkalihat, dan Tarakan.
“Gempa memang tidak dapat diprediksi, namun kami terus memantau dan akan segera memberikan informasi jika terjadi gempa susulan,” pungkasnya.
BMKG mengimbau masyarakat tetap siaga terhadap kondisi cuaca ekstrem dan selalu mengikuti informasi terkini untuk keselamatan bersama.
Penulis : Suci
Editor : Fery
