TANJUNG REDEB – Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, memberikan atensi khusus terkait kelangkaan elpiji 3 kilogram atau gas melon yang belakangan dikeluhkan masyarakat. Bupati perempuan pertama di Bumi Batiwakkal ini menegaskan, gas subsidi tersebut harus benar-benar tepat sasaran dan diprioritaskan untuk rumah tangga miskin serta pelaku usaha mikro.
Sri Juniarsih mengingatkan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS di lingkungan Pemkab Berau tidak ikut menggunakan gas melon. Menurutnya, ASN memiliki kemampuan ekonomi untuk membeli elpiji nonsubsidi, sehingga tidak pantas mengambil hak masyarakat kurang mampu.
“Gas melon ini diperuntukkan bagi warga yang ekonominya lemah, bukan untuk PNS. Saya minta seluruh ASN memberi contoh dan tidak ikut menggunakan gas bersubsidi,” tegas Sri Juniarsih di Tanjung Redeb, Sabtu (9/8/2025).
Ia juga menginstruksikan kepada instansi terkait, termasuk Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM (Disperindagkop) Berau, untuk melakukan pengawasan distribusi elpiji 3 kg di tingkat pengecer maupun agen.
“Jangan sampai ada penimbunan atau permainan harga. Pengawasan harus ketat, apalagi saat suplai sedang terbatas seperti sekarang,” ujarnya.
Bupati berharap, kesadaran semua pihak untuk menggunakan elpiji sesuai peruntukannya dapat mengurangi kelangkaan yang terjadi, sehingga distribusi gas melon di Kabupaten Berau kembali lancar dan merata. (Adventorial)
Penulis : Fery