Tanjung Redeb – Bupati Berau, Sri Juniarsih, menekankan pentingnya pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai langkah strategis untuk mempersiapkan ekonomi Berau pasca tambang. Dalam acara yang digelar di Balai Mufakat, Rabu (19/6/2024), Sri Juniarsih mengungkapkan harapannya agar 15 ribu UMKM di Berau dapat berkembang dan naik kelas, dengan fokus pada peningkatan kualitas rasa dan kemasan produk.
“Branding, labeling, dan cita rasa khas sangat penting untuk meningkatkan minat beli masyarakat. Mayoritas dari 15 ribu UMKM di Berau ini adalah perempuan, yang biasanya lebih kreatif dalam pengolahan produk,” jelasnya.
Sri Juniarsih menyoroti keberhasilan produk tenun dan batik Berau yang telah dikenal hingga ke mancanegara, namun menekankan pentingnya peningkatan kemasan dan promosi untuk lebih mempopulerkan produk tersebut.
“Ada Diskoperindag yang membawahi para UMKM ini. Saya berharap perhatian, pendampingan, dan pembinaan dengan kerjasama lintas sektor bisa berjalan baik sehingga produk UMKM Berau bisa lebih bagus,” tambahnya.
Bupati juga menyoroti peran penting perusahaan sebagai pihak ketiga yang memberikan pembinaan kepada UMKM, yang memudahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam melakukan pembinaan lanjutan. Menurutnya, UMKM akan menjadi satu-satunya sumber ekonomi Berau setelah tambang habis.
Selain itu, Sri Juniarsih menekankan pentingnya kerjasama lintas OPD, khususnya antara Diskoperindag dan Dinas Pariwisata. Dengan peningkatan kualitas produk UMKM, diharapkan produk-produk ini dapat dijadikan cinderamata khas Berau, yang juga akan mendukung pengembangan sektor pariwisata.
“Dinas Pariwisata harus bergerak bersama dalam mempromosikan produk UMKM kita, karena kalau produk kita sudah bagus, bisa dijadikan cinderamata khas Berau,” tutupnya. (Adv/Fery)