Tanjung Redeb – Sejak diperkenalkan pada 2022, metode tanam hidroponik telah berkembang di Pulau Maratua. Kini, masyarakat di sana mampu memenuhi kebutuhan sayurnya sendiri melalui metode ini.
“Saya mendapat informasi dari Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan bahwa sekarang ibu-ibu PKK di Pulau Maratua sudah rajin melakukan hidroponik. Alhamdulillah, hasilnya sudah bisa dirasakan, bahkan bisa dijual ke resort-resort, sehingga hasilnya bisa menjadi kas bagi PKK itu sendiri. Dan ini patut diapresiasi,” ujar Bupati Berau, Sri Juniarsih, saat kunjungan ke Pulau Maratua pada Kamis (20/6/2024).
Sri Juniarsih menyatakan bahwa hal ini selalu disampaikannya sejak menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK. Ia menegaskan bahwa ibu-ibu PKK dapat mandiri dan meningkatkan perekonomian keluarga melalui program-program kemandirian yang berpenghasilan.
“Itu yang sering saya sampaikan saat menjadi Ketua Tim Penggerak PKK dulu. Dan saat ini sudah terlaksana dan ibu-ibu pun bisa merasakan hasilnya, ada tambahan untuk uang belanja,” tambahnya.
Sejauh ini, hasilnya sudah tampak. Setiap panen, masyarakat langsung memesan sayuran yang dihasilkan. Mereka bahkan sudah secara mandiri membuat instalasi sendiri dengan menggunakan dana kampung. Selain itu, pihak kecamatan telah bergerak mengembangkannya ke kampung-kampung lain dengan belajar dari Kampung Payung-Payung, yang merupakan proyek percontohan budidaya hidroponik ini.
Diketahui bahwa daratan Pulau Maratua memiliki potensi untuk pengembangan pertanian dengan komoditas utama kelapa. Namun, untuk pemenuhan kebutuhan bahan pangan rumah tangga, rumah makan, penginapan, atau resort, termasuk sayuran, masih bergantung pada pasokan dari luar pulau.
Area sekitar pantai dengan kondisi tanah berpasir, air tanah atau mata air yang didominasi kondisi payau, serta keterampilan petani yang masih rendah dalam bidang pertanian, terutama budidaya tanaman sayuran, menjadi tantangan dalam pengembangan program hidroponik tersebut. (Adv/Fery)