Tanjung Redeb — Pemerintah Kabupaten Berau bersiap menindaklanjuti peluncuran nasional program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih dengan langkah konkret berupa pembinaan kelembagaan dan pelatihan teknis bagi para pengurus koperasi. Komitmen ini ditegaskan menyusul peresmian program oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang digelar secara nasional dan diikuti secara daring oleh daerah-daerah, termasuk Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Dalam sambutan peresmiannya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya koperasi sebagai alat perjuangan ekonomi masyarakat kecil. Ia menyebut koperasi sebagai sarana memperkuat posisi masyarakat yang selama ini tertinggal dalam sistem ekonomi.
“Dengan koperasi, masyarakat yang lemah bisa bangkit dan mandiri. Ini adalah bentuk kemerdekaan ekonomi sejati,” tutur Presiden Prabowo dalam pernyataannya secara virtual.
Untuk wilayah Berau, kegiatan pemantauan peresmian terpusat di ruang rapat Dinas Komunikasi dan Informatika, dan dipimpin langsung oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, M. Hendratno. Hadir pula sejumlah pejabat OPD, pengurus koperasi, serta unsur Forkopimda.
Hendratno menyampaikan bahwa saat ini Berau telah memiliki 109 koperasi desa yang tergabung dalam program Kopdes Merah Putih, dan seluruhnya telah memiliki badan hukum resmi. Ia menilai koperasi-koperasi ini akan menjadi motor penggerak ekonomi lokal dan mampu menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat pedesaan.
“Ini adalah momentum yang sangat tepat untuk mengembangkan ekonomi desa. Kita ingin menjadikan koperasi sebagai wadah kemandirian dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya kepada media.
Ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah daerah melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) akan segera menyiapkan tahapan teknis lanjutan berupa petunjuk pelaksanaan serta bimbingan lapangan bagi koperasi-koperasi yang baru terbentuk.
Kepala Diskoperindag Berau, Eva Yunita, menegaskan bahwa ke-109 koperasi tersebut telah disahkan secara legal melalui akta notaris yang diterbitkan pada 16 Juli 2025, dan dokumen resminya telah didistribusikan ke masing-masing kecamatan.
“Kami tidak hanya berhenti di tahap pembentukan. Akan ada pendampingan berkelanjutan agar koperasi-koperasi ini bisa berjalan secara produktif dan berkelanjutan,” ungkap Eva.
Menurutnya, koperasi desa ke depan akan menjadi pusat pelayanan dan aktivitas ekonomi warga, mulai dari pengelolaan hasil pertanian lokal hingga penyediaan barang kebutuhan pokok masyarakat desa.
Ia juga menyebutkan bahwa fokus tahap berikutnya adalah memperkuat pemahaman para pengurus mengenai tata kelola koperasi yang baik, sembari menunggu arahan teknis dari pemerintah pusat. Eva berharap akan ada dukungan dari APBD Perubahan untuk memperluas pelatihan dan penyuluhan koperasi di lapangan.
“Kalau ada ruang fiskal di anggaran perubahan, kami akan dorong pelatihan lanjutan. Para pengurus sudah dipilih lewat musyawarah warga, dan kami optimis mereka bisa mengelola koperasi dengan amanah dan profesional,” katanya.
Program Kopdes Merah Putih merupakan bagian dari upaya nasional untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dari tingkat desa, serta menguatkan basis ekonomi kerakyatan sebagai pondasi pembangunan berkelanjutan. (Adventorial)
Penulis : Suci
Editor : Fery