Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Zona.my.id PT Zona Nyaman Indonesia
Get
Example floating
Example floating
BerauBerita

Berau Andalkan Posyandu dan Gerakan Genting untuk Tekan Stunting ke 14 Persen di 2025

ZonaTV
20
×

Berau Andalkan Posyandu dan Gerakan Genting untuk Tekan Stunting ke 14 Persen di 2025

Sebarkan artikel ini
bbec801f img 20240418 wa0105 11zon
IKLAN VIDEO LIST

Tanjung Redeb – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terus mengintensifkan upaya penurunan angka stunting dengan menargetkan prevalensi turun dari 23,4 persen pada 2024 menjadi 14 persen pada 2025.

Untuk mencapai target tersebut, strategi lintas sektor pun dioptimalkan, termasuk dengan memperkuat peran posyandu di tingkat kampung dan kelurahan.

Wakil Bupati Berau, Gamalis, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), mengatakan bahwa posyandu merupakan ujung tombak pemantauan tumbuh kembang anak sekaligus pusat edukasi bagi orang tua.

“Peran posyandu sangat penting dalam deteksi dini dan intervensi langsung di lapangan. Mereka menjadi garda terdepan dalam pencegahan stunting,” kata Gamalis di Tanjung Redeb, Selasa (10/6/2025).

Selain itu, Pemkab Berau juga menggandeng pihak ketiga melalui program *Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting* atau *Genting*, yang bertujuan memberikan dukungan langsung bagi anak-anak stunting dengan pola asuh dan asupan gizi yang lebih baik.

Gamalis menegaskan bahwa stunting tidak selalu disebabkan oleh kondisi ekonomi semata. Kurangnya edukasi tentang pola konsumsi dan kesehatan keluarga justru menjadi salah satu akar permasalahan.

“Anak stunting tidak selalu berasal dari keluarga kurang mampu. Kurangnya pemahaman tentang pentingnya makanan bergizi dan pola asuh yang tepat juga menjadi penyebab utama,” jelasnya.

Langkah-langkah ini, menurutnya, telah dituangkan secara menyeluruh dalam Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Penurunan Stunting. RAD tersebut menjadi pedoman dalam merancang program berbasis data, menentukan wilayah prioritas, dan memastikan intervensi tepat sasaran.

Saat ini, dari 100 kampung dan 10 kelurahan di Berau, tercatat ada 18 kampung dengan prevalensi stunting tertinggi. Wilayah-wilayah ini menjadi fokus intervensi terpadu pemerintah.

Gamalis mengimbau agar seluruh elemen TPPS dari tingkat kabupaten hingga kampung turut bekerja secara maksimal. Kelompok sasaran yang menjadi perhatian utama adalah remaja putri, calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, dan balita.

“Penanganan stunting bukan hanya soal anggaran, tapi soal koordinasi dan konsistensi. Pemkab Berau telah mengalokasikan dana sebesar Rp178 miliar untuk mendukung delapan aksi konvergensi stunting,” ungkapnya.

Delapan aksi konvergensi itu mencakup analisis situasi, rencana kegiatan, rembug stunting, regulasi, pembinaan pelaku, sistem manajemen data, cakupan sasaran dan publikasi data, serta evaluasi kerja.

Penulis : Fery

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan