Tanjung Redeb – Bantuan Modal Kerja (BMK) di Kecamatan Batu Putih kembali dihidupkan setelah sebelumnya sempat mengalami stagnasi. BMK ini didanai oleh anggaran dana kampung dan disalurkan berdasarkan jenis usaha yang diajukan oleh penerima, agar dapat dijalankan oleh setiap keluarga yang berhak menerima.
Kepala Kampung Batu Putih, Krisdiyanto, menjelaskan bahwa program ini sempat terhenti pada tahap awal karena pengelola sebelumnya tidak menjalankan tugas mereka dengan baik.
“Kami sempat berganti pengurus BMK, dan saat ini, alhamdulillah, program sudah berjalan lagi dengan kepengurusan baru,” jelasnya.
Khusus untuk Kecamatan Batu Putih, program ini memiliki nama yang unik, yaitu Tanjung Buaya-Buaya, yang diambil dari salah satu pulau di kawasan tersebut.
“Nama ini dipilih karena sebagian besar mata pencaharian awal masyarakat berasal dari perikanan, sehingga nama tersebut diambil dari potensi sumber daya yang ada,” tambahnya.
Beberapa unit usaha yang dikembangkan melalui program BMK ini, lanjut Krisdiyanto, meliputi jual beli Tandan Buah Segar Sawit (TBS), yang merupakan usaha pertama di Kampung Batu Putih, Kabupaten Berau.
Selain itu, pemerintah kampung juga menyediakan material untuk pembangunan, khususnya di Kecamatan Batu Putih, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami sangat fokus untuk terus meningkatkan pendapatan melalui Bantuan Modal Kerja ini,” ungkapnya.
Krisdiyanto juga menambahkan bahwa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) telah memberikan arahan agar pendapatan dari BMK terus ditingkatkan, terutama dari usaha-usaha lokal.
“Tahun ini, program sudah berjalan dengan baik. Kita berharap pada akhir tahun nanti, kita bisa melihat hasil yang lebih signifikan,” tutupnya. (*/Divana/Fery)