Tanjung Redeb – Presiden Joko Widodo kembali menyoroti persoalan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Bahkan, dirinya menegaskan bahwa, janji 7 tahun silam masih tetap berlaku hingga sekarang.
“Janji saya tetap sama, kalau ada kebakaran besar di Provinsi, yang tanggung jawab Pangdam, Danrem dan Kapolda. Hati-hati, saya cuman ingatkan agar hati-hati. Janji saya masih berlaku,” ujarnya.
Untuk diketahui, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, mencatat sedikitnya ada 40 kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Berau. Terhitung sejak 1 Agustus 2023 lalu.
Dari 40 kasus tersebut, lahan yang terbakar seluas 105,5 Hektare (Ha) dengan wilayah terluas berada di Kecamatan Teluk Bayur yang mencapai 15 titik. Hal itu diungkapkan oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Nofian Hidayat.
“Lumayan besar juga lahan yang terbakar, lebih dari 100 hektare,” ujarnya.
Dikatakannya, bahwa karhutla yang terjadi belakangan ini bukan tanpa alasan. Dimana, pihaknya mengetahui bahwa lahan tersebut sengaja dibakar untuk dijadikan lahan perkebunan.
“Mereka sengaja membakar lahan itu,” katanya.
Ditegaskannya, dalam proses memadamkan api, tidak hanya dilakukan oleh BPBD saja. Melainkan dengan tim gabungan. Yang terdiri dari Polri, TNI, MPA, Manggala Agni, KPHP dan PMI.
“Bukan cuman pemadaman yang dilakukan secara bersama-sama. Tapi juga untuk patroli terpadu gabungan bersama tim, memberikan pengawasan dan imbauan. Apabila tidak diindahkan maka akan dilakukan penegakan hukum,” ucapnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Berau, AKP Ardian Rahayu Priatna saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, terkait informasi lahan yang sengaja dibakar, belum memberikan komentar apapun. (FST)