Tanjung Redeb – Ketiadaan ambrol sampah dan drainase di Jalan Teluk Semangka, RT 15, Kecamatan Sambaliung dikeluhkan warga setempat. Tak ayal, warga pun menilai bupati berpotensi gagal bila tidak menuntaskan persoalan tersebut.
Salah satu warga setempat, Setia meminta Bupati Berau agar bisa menindaklanjuti masalah tersebut. Apalagi, pembangunan infrastruktur hingga tingkat RT sudah masuk dalam 18 program kerja bupati.
“Pada intinya, jangan buat masyarakat berpandangan bahwa bupati gagal menjalankan program prioritasnya,” jelasnya.
Terkait ambrol sampah, ungkap Setia, sangat diperlukan warga setempat. Pada satu sisi, ambrol sampah di wilayah Sambaliung masih minim. Pada sisi lain, kekurangan ambrol sampah diperlukan di tengah padatnya penduduk di suatu wilayah.
Secara khusus di Jalan Teluk Semangka, terdapat lebih kurang 1.000 kepala keluarga (KK). Ketiadaan ambrol sampah dan jumlah sampah yang dihasilkan masyarakat dalam jumlah besar jelas membuat warga dapat membuang sampah sembarangan.
“Untuk saat ini, ambrol di wilayah Sambaliung diperkirakan cuma ada 3. Satu di Pasar Senja Bangun, satu di Limunjan, satu di dekat Puskesmas Sambaliung,” tegasnya.
Selain ambrol sampah, drainase juga menyimpan keluhan sendiri. Pasalnya, pembangunan drainase itu, sampai saat ini, tidak mempunyai kejelasan. Di sepanjang Jalan Teluk Semangka bahkan hampir tidak ada parit untuk jalur air.
Ketiadaan drainase atau saluran air itu menyebabkan jalan mudah tergenang. Badan jalan menjadi mudah rusak. Walaupun perbaikan juga dilakukan oleh DPUPR Berau, itu hanya sebatas tambal sulam. Akibatnya, tidak bertahan lama.
Karena itu, Setia berharap dua masalah yang dikeluhkan itu segera ditangani. Bupati Berau diminta untuk segera berkoordinasi dengan OPD terkait serta pemerintah setempat untuk segera menangani masalah itu.
“Dua persoalan ini juga sudah disampaikan pada reses anggota DPRD Dapil 4. Namun, sepertinya belum ada tindak lanjut,” tutupnya. (*/TNW/FST)
