TANJUNG REDEB – Dalam momentum peringatan Hari Ulang Tahun ke-72 Kabupaten Berau dan Hari Jadi ke-215 Kota Tanjung Redeb beberapa waktu lalu, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus merawat kebersamaan dalam bingkai keberagaman. Ia menekankan bahwa kehidupan harmonis antarsuku, agama, dan budaya di Berau harus dijaga sebagai fondasi utama pembangunan daerah.
Berbicara di hadapan anggota DPRD dan para tokoh masyarakat dalam rapat paripurna yang digelar di Gedung DPRD Berau, sabtu, (27/09/2025), Sri menegaskan bahwa Kabupaten Berau merupakan miniatur Indonesia yang dihuni oleh berbagai suku bangsa.
“Kita hidup berdampingan di tanah ini — dari masyarakat asli seperti Banua, Bajau, Dayak, hingga warga pendatang dari seluruh penjuru negeri. Inilah kekayaan kita yang sesungguhnya,” ucapnya.
Menurutnya, suasana damai dan aman yang terjaga selama ini merupakan modal sosial yang tak ternilai harganya dalam mempercepat pembangunan dan menjaga stabilitas wilayah.
Sri juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Kesultanan Sambaliung dan Kesultanan Gunung Tabur yang terus berperan aktif dalam menjaga nilai-nilai adat dan budaya lokal. Ia menilai eksistensi kedua kesultanan tersebut menjadi bukti nyata bagaimana warisan sejarah tetap hidup dan relevan di tengah kemajuan zaman.
“Budaya dan sejarah adalah jati diri. Peran para sultan, tokoh adat, serta pemuka masyarakat tidak tergantikan dalam merawat kearifan lokal yang menjadi kekuatan karakter masyarakat Berau,” ujar Sri.
Lebih jauh, ia mengungkapkan bahwa pemerintah daerah tidak akan membeda-bedakan dukungan terhadap organisasi masyarakat dan komunitas budaya apa pun. Semua mendapat ruang dan kesempatan yang sama untuk berkontribusi bagi kemajuan daerah.
“Kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapapun yang ingin berbuat untuk kebaikan bersama. Semangat kolaborasi inilah yang akan memperkuat ikatan sosial dan menjaga kerukunan di tengah perbedaan,” tambahnya.
Di akhir pidatonya, Sri menyampaikan keyakinannya bahwa dengan menjaga persaudaraan dan gotong royong, Kabupaten Berau akan terus menjadi daerah yang damai, inklusif, dan sejahtera bagi seluruh warganya.
“Mari kita rawat keberagaman ini, karena di sinilah letak kekuatan kita sebagai satu kesatuan masyarakat Berau,” tutupnya. (Adventorial)
Penulis : Suci
Editor : Fery