Tanjung Redeb – Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menegaskan bahwa pemerintah daerah terus mengedepankan keterbukaan dalam setiap kebijakan yang diambil, terutama yang berdampak langsung terhadap masyarakat.
Hal tersebut ia sampaikan merespons dinamika yang sempat mencuat di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Menurut Sri, kasus tersebut menjadi pelajaran penting agar Pemkab Berau selalu menjunjung komunikasi dan koordinasi sebelum mengambil langkah strategis.
“Tidak boleh ada keputusan yang berjalan sepihak. Setiap kebijakan harus melalui pembahasan bersama DPRD dan disosialisasikan ke masyarakat,” ujar Sri.
Ia menilai, kesalahan yang terjadi di daerah lain karena minimnya partisipasi publik dan pengambilan keputusan yang tergesa-gesa. “Kalau kita di Berau, hal seperti itu jangan sampai terjadi. Semua harus dibicarakan dengan baik,” tegasnya.
Terkait isu retribusi maupun pajak daerah, Sri memastikan tidak akan ada kebijakan mendadak yang membebani warga. Setiap perubahan akan dikomunikasikan lebih dulu secara terbuka.
“Kalaupun ada rencana kenaikan, pasti diumumkan. Tidak ada istilah tiba-tiba,” katanya.
Sri mengakui kondisi keuangan daerah memang menghadapi tantangan, terutama karena adanya perubahan transfer dari pusat dan tuntutan efisiensi belanja. Namun, ia menegaskan bahwa pemerintah daerah akan mencari solusi lain tanpa harus memberatkan masyarakat.
“Kita masih punya alternatif, termasuk Dana Alokasi Khusus (DAK) dan optimalisasi sektor lain. Jadi tidak serta-merta harus mengandalkan pungutan baru,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sri menyebut sektor pariwisata sebagai salah satu fokus pembangunan daerah. Walau kontribusinya terhadap PAD masih terbatas, ia yakin potensi tersebut akan berkembang dengan dukungan infrastruktur dan perhatian dari pemerintah pusat.
“Sekarang memang masih kecil, tapi kita sedang merintis. Kalau infrastruktur berjalan baik, saya optimis pariwisata bisa menjadi sumber PAD yang signifikan ke depan,” pungkasnya. (Adventorial)
Penulis : Suci
Editor : Fery