Tanjung Redeb – Kabupaten Berau dalam beberapa hari terakhir tercatat sebagai salah satu wilayah dengan suhu udara tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) per 29–30 Juli 2025, suhu maksimum di wilayah ini mencapai 35,4 derajat Celsius menjadikannya kabupaten terpanas di Indonesia dalam rentang waktu tersebut.
Stasiun BMKG Kalimarau Berau menyebutkan bahwa suhu tinggi ini dipengaruhi oleh dominasi cuaca cerah di wilayah Kalimantan Timur akibat minimnya pertumbuhan awan. Hal ini menyebabkan radiasi matahari langsung ke permukaan bumi tanpa banyak hambatan.
Fenomena suhu tinggi ini diperkirakan masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan, seiring dengan puncak kemarau yang umumnya terjadi antara Juli hingga Agustus di wilayah Kalimantan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Berau, Masyhadi Muhdi, mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem, terutama terkait risiko gangguan kesehatan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Ia menekankan pentingnya mencegah dan mewaspadai kebakaran hutan dan lahan, mengingat suhu tinggi yang dibarengi dengan kelembapan rendah dan angin kering dapat mempercepat penyebaran api.
“Kami meminta masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan saat ini karena kondisi panas dan angin kering saat ini sangat rawan memicu kebakaran,” ujarnya.
BPBD pun terus melakukan pemantauan dan mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika menemukan titik api atau gejala kebakaran. Informasi resmi dari BPBD dan BMKG diharapkan menjadi acuan masyarakat dalam menyikapi situasi ini.
BMKG memprakirakan suhu panas berpotensi berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Warga diimbau tetap tenang namun waspada serta tidak mengabaikan kondisi kesehatan, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia, anak-anak dan pekerja lapangan.
Pemerintah kabupaten Berau terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencegah potensi bencana, khususnya karhutla. Diharapkan, kesadaran dan peran aktif masyarakat dapat membantu menjaga kondisi wilayah tetap aman dan kondusif selama puncak musim kemarau ini berlangsung serta menjaga kesehatan agar tetap stabil dalam beraktifitas.
Penulis : Suci
Editor : Fery
