Tanjung Redeb – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Berau mencatat kenaikan inflasi pada bulan Maret 2025. Kepala BPS Berau, Yudi Wahyudin, S.ST, M.Si, menjelaskan bahwa inflasi secara bulanan (month-to-month) berada di angka 2,51 persen, sedangkan secara tahunan (year-on-year) sebesar 1,71 persen.
Kenaikan inflasi ini sebagian besar dipicu oleh naiknya harga kebutuhan rumah tangga, khususnya di kelompok perumahan, air, dan bahan bakar rumah tangga, yang mencatat inflasi tertinggi sebesar 12,06 persen. Selain itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga memberikan sumbangan besar dengan inflasi sebesar 2,28 persen.
“Kelompok-kelompok ini menyumbang inflasi yang cukup besar, bukan hanya karena listrik, tapi juga karena kebutuhan lain seperti bahan bakar rumah tangga dan beberapa komoditas makanan yang harganya naik,” ujar Yudi.
Kenaikan harga pada komoditas makanan, termasuk bahan pokok dan produk olahan, turut mendorong inflasi, terutama menjelang momentum Ramadan yang biasanya memicu peningkatan permintaan masyarakat.
Meski demikian, ada kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yakni transportasi. Penurunan tarif angkutan udara menjadi penyebab utama deflasi sebesar 0,59 persen pada kelompok ini, yang turut menahan laju inflasi secara keseluruhan.
“Penurunan tarif penerbangan yang dilakukan pemerintah cukup membantu meredam tekanan inflasi,” tambah Yudi.
BPS menilai kebijakan pengendalian harga dan subsidi pemerintah masih memegang peran penting dalam menjaga stabilitas inflasi. Tanpa kebijakan tersebut, tekanan inflasi dari kebutuhan pokok rumah tangga dan sektor pangan bisa lebih besar.
Penulis : Alit
Editor : Fery
