Tanjung Redeb – Kepala Kampung Pilanjau, Andi Baso Galigo didemo warganya. Lantaran, diduga enggan menandatangani berkas PTSL tanah yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Sejumlah masyarakat Kampung Pilanjau mendatangi kantor Kepala Kampung, guna mengonfirmasi persoalan belum terbitnya sertifikat tanah yang sudah diurus sejak tiga tahun lalu.
Perwakilan masyarakat kampung Pilanjau, Rohyadi mengungkapkan, sebagai Kepala Kampung, Andi Baso Galigo menjadi bagian penting dalam tim ajudikasi pertanahan.
Sehingga, pembubuhan tanda tangan Kepala Kampung diperlukan, agar sertifikat tanah yang diurus melalui program PTSL, bisa segera dikeluarkan.
Dirinya mengungkapkan, ada 1.731 sertifikat yang harusnya terbit, jika Kepala Kampung mau bertandatangan.
“Sampai hari ini yang bersangkutan belum tanda tangan. Padahal itu menjadi syarat sertifikat itu bisa keluar,” ujarnya.
Dikatakannya, dalam prosesnya, didapati sekira 30 bidang tanah yang terjadi tumpang tindih. Kendati pun begitu, berdasar pada petunjuk BPN, agar hal tersebut bisa diselesaikan.
“Kalau memang yang tumpang tindih, ya kan ada regulasi yang bisa ditempuh. Kalau yang tidak tumpang tindih, harusnya sudah sejak lama ditandatangani,” katanya.
Lebih lanjut, pihaknya mengklaim berkali-kali melakukan mediasi dengan BPN. Namun, hasil mediasi tersebut tidak menghasilkan sebuah hasil yang memuaskan. Dirinya menambahkan, pengukuran tanah pun telah dilaksanakan.
“Mediasi sudah berkali-kali, kami, BPN dan Kampung. Tapi ya tetap saja, sertifikat masyarakat tidak keluar. Karena Kepala Kampung tidak mau tanda tangan,”
Jelasnya.
Lebih lanjut, Rohyadi menegaskan, bahwa kesalahan itu ada pada Kepala Kampung. Di mana, BPN dan Puldatan sudah melakukan semua tahapan.
”Perkaranya itu terletak pada Pak Kakam,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kampung Pilanjau, Andi Baso Galigo dalam pertemuan dengan masyarakat menyampaikan, bahwa berkas yang dimaksud tidak berada di kantor.
“Saat mediasi, kan ada kesepakatan, bahwa yang ada dasarnya akan diverifikasi di kantor kampung,” katanya saat menghadapi massa.
Penulis : Fery