Tanjung Redeb – Landmark Museum Batubara Teluk Bayur di Kabupaten Berau telah selesai direvitalisasi. Revitalisasi ini diharapkan dapat mempertahankan nilai sejarah dan memperkuat citra kota lama Berau. Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau akan menyerahkan pengelolaan museum kepada kelompok sadar wisata (Pokdarwis).
Kepala Bidang Bina Pengembangan Destinasi Pariwisata Disbudpar Berau, Samsiah Nawir, menjelaskan bahwa revitalisasi bangunan dilakukan berdasarkan perencanaan yang matang, dengan mengedepankan dokumen perencanaan yang telah disusun. “Itulah mengapa Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) berani merevitalisasi fisik bangunan Ballroom Kamar Bola, karena sudah memiliki masterplan yang jelas,” ujarnya.
Selain intervensi fisik, Disbudpar juga fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk pengelolaan destinasi wisata ke depan. Dengan terbentuknya Pokdarwis Stenkollen yang melibatkan anak muda serta local champion setempat, Disbudpar telah memberikan pelatihan terkait pengelolaan pariwisata.
Pemerintah Kabupaten Berau berkomitmen untuk tetap mempertahankan bentuk bangunan bersejarah tersebut agar tidak tergerus oleh waktu. Sejarah yang terkandung dalam bangunan ini akan terus dilestarikan dan disampaikan kepada generasi mendatang.
Revitalisasi kawasan ini diharapkan akan menjadikan Museum Batubara sebagai destinasi wisata yang terintegrasi, menarik perhatian berbagai kalangan, termasuk akademisi yang tertarik pada cagar budaya. Samsiah Nawir berharap, pengembangan sarana prasarana, amenitas, dan aksesibilitas dapat menarik wisatawan untuk mengunjungi Berau, yang pada gilirannya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
“Saya berharap, dengan pengembangan ini, Museum Batubara dapat memberikan multiplier effect kepada masyarakat sekitar,” pungkasnya.
Penulis : Divana
Editor : Fery