Tanjung Redeb – PT Pama Jobsite BRCG bekerja sama dengan berbagai pihak dalam upaya intervensi stunting di wilayah sekitar operasionalnya.
CSR Officer PAMA, Rudi mengatakan, langkah ini diwujudkan melalui program pemberian makanan tambahan berbahan pangan lokal kepada balita yang mengalami masalah gizi, sebagai bagian dari upaya untuk menekan angka stunting.
Program tersebut akan berlangsung selama 56 hari, dengan pemberian makanan tambahan secara rutin setiap hari.
Sasaran program meliputi 54 balita yang tersebar di tiga kampung, yaitu Gurimbang, Sei Bebanir Bangun, dan Tanjung Perangat, yang diketahui berisiko mengalami stunting. Kegiatan ini dilaksanakan di enam posyandu setempat.
Ia menjelaskan bahwa pemberian makanan tambahan ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan menu utama yang biasa disiapkan di rumah.
“Menu yang diberikan di sini bisa menjadi acuan bagi orang tua, agar mereka dapat meniru dan menyediakan makanan yang bergizi bagi balita di rumah,” ujarnya.
Sementara itu, Suwesty, perwakilan dari Dinas Kesehatan yang juga menjadi ahli gizi pendamping program, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat.
“Kami sangat mengapresiasi PT PAMA atas komitmen mereka dalam mengentaskan stunting di wilayah ini. Kami akan mengawal program ini secara bersama, dengan membuat formula makanan sesuai standar Kementerian Kesehatan, serta melakukan evaluasi setiap minggu untuk mengukur pertumbuhan balita,” jelasnya.
Sukri, Satgas Stunting Kalimantan Timur untuk Kabupaten Berau, juga turut menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak yang terlibat, termasuk PAMA, aparatur kampung, Dinas Kesehatan, BKKBN, PKK, kader posyandu, dan orang tua balita.
“Kerja sama yang baik akan menentukan keberhasilan program ini. Kami berharap upaya ini membuahkan hasil yang signifikan, sehingga balita di wilayah ini dapat bertumbuh dengan baik,” tutupnya. (Adv/Fery)