Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Zona.my.id PT Zona Nyaman Indonesia
Get
Example floating
Example floating
BerauBerita

Kasus Kemiskinan di Berau Turun

Avatar of Redaksi
ZonaTV
103
×

Kasus Kemiskinan di Berau Turun

Sebarkan artikel ini
61a2e06d picsart 24 06 14 19 12 22 083 11zon
IKLAN VIDEO LIST

Tanjung Redeb – Kemiskinan selalu menjadi isu sentral dalam kebijakan pembangunan, dan Kabupaten Berau tidak terkecuali dalam menghadapi tantangan ini. Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa meskipun sempat mengalami lonjakan selama puncak pandemi COVID-19, angka kemiskinan di Kabupaten Berau mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Menurut BPS Berau, jumlah penduduk miskin di kabupaten ini mengalami fluktuasi yang cukup signifikan dalam kurun waktu lima tahun terakhir, dari 2019 hingga 2023. Pada tahun 2019, tercatat sebanyak 11.620 orang hidup di bawah garis kemiskinan. Namun, angka ini meningkat tajam menjadi 12.330 orang pada tahun 2020, dan mencapai puncaknya pada tahun 2021 dengan 13.620 orang miskin.

Kepala BPS Berau, Supriyanto, menjelaskan bahwa kenaikan jumlah penduduk miskin pada tahun 2020 merupakan dampak langsung dari pandemi COVID-19. “COVID-19 itu muncul pada akhir tahun 2019 dan mulai menyebar di Berau pada awal Maret 2020. Dampaknya, banyak warga yang kehilangan pekerjaan atau tidak mampu melanjutkan usahanya, sehingga menyebabkan lonjakan angka kemiskinan,” ujarnya.

Pandemi memang membawa dampak ekonomi yang sangat signifikan di berbagai daerah, termasuk di Berau. Banyak sektor usaha yang terhenti, dan lapangan pekerjaan yang menyusut, menyebabkan banyak keluarga jatuh ke dalam jurang kemiskinan. Namun, dengan upaya pemulihan yang intensif, perlahan situasi ini mulai membaik.

Sejalan dengan penurunan kasus COVID-19 dan upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah, angka kemiskinan di Berau mulai menunjukkan penurunan pada tahun 2022. Jumlah penduduk miskin turun dari 13.310 jiwa menjadi 13.260 jiwa pada tahun 2023. Meskipun penurunannya tidak terlalu signifikan, hal ini tetap menjadi sinyal positif bahwa perekonomian Berau mulai bangkit setelah terpukul oleh pandemi.

“Penurunan ini menjadi angin segar bagi pemerintah dalam upaya memulihkan kondisi perekonomian pasca pandemi COVID-19. Kita melihat bahwa garis kemiskinan secara umum mulai menunjukkan pola penurunan dari tahun ke tahun,” lanjut Supriyanto.

Meskipun tantangan masih ada, terutama dalam menjaga momentum pemulihan ini, pemerintah daerah tetap optimis bahwa upaya berkelanjutan dalam bidang ekonomi, sosial, dan infrastruktur akan semakin menekan angka kemiskinan di masa mendatang. Program-program bantuan sosial, pemberdayaan ekonomi, serta peningkatan akses terhadap pendidikan dan kesehatan akan terus digencarkan untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat Berau dapat merasakan manfaat dari pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung.

Dengan adanya penurunan angka kemiskinan ini, diharapkan Berau dapat segera pulih sepenuhnya dari dampak pandemi dan meningkatkan kesejahteraan warganya. Pemerintah daerah, bersama dengan masyarakat, diharapkan dapat terus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan yang lebih signifikan. (*/Divana/Fery)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan