Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Zona.my.id PT Zona Nyaman Indonesia
Get
Example floating
Example floating
BerauBerita

Fluktuasi Konsumsi Rokok Tahun 2023 Capai 125,89 Batang Per Minggu

Avatar of Redaksi
ZonaTV
105
×

Fluktuasi Konsumsi Rokok Tahun 2023 Capai 125,89 Batang Per Minggu

Sebarkan artikel ini
b17be5da b327b384 e888 4217 8433 22befe9b1ac7
IKLAN VIDEO LIST

Tanjung Redeb – Rata-rata konsumsi rokok di Kabupaten Berau menunjukkan fluktuasi dalam tiga tahun terakhir, menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Berau. Data ini mencatat peningkatan baik dari segi jumlah batang rokok yang dihisap maupun pengeluaran per kapita untuk rokok dan tembakau.

Kepala BPS Kabupaten Berau, Supriyanto, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2021-2023, rata-rata jumlah batang rokok yang dihisap per minggu mengalami fluktuasi. Pada tahun 2021, rata-rata konsumsi rokok tercatat sebanyak 123,73 batang per minggu. Angka ini melonjak tajam pada tahun 2022 menjadi 191,51 batang per minggu, sebelum turun kembali ke 125,89 batang per minggu pada tahun 2023.

“Walaupun ada penurunan pada tahun 2023, namun jika kita bandingkan dengan tahun 2021, konsumsi rokok di Kabupaten Berau masih relatif tinggi,” ungkap Supriyanto.

Dari sisi pengeluaran, data menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran per kapita untuk rokok dan tembakau juga meningkat. Pada tahun 2021, rata-rata pengeluaran mencapai Rp99.282 per bulan, kemudian meningkat menjadi Rp161.874 pada tahun 2022, dan sedikit turun menjadi Rp111.251 pada tahun 2023.

Supriyanto menambahkan, “Meskipun terjadi penurunan pengeluaran pada tahun 2023 dibandingkan tahun 2022, kita tetap melihat adanya peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan data tahun 2021. Ini menunjukkan bahwa rokok masih menjadi salah satu pengeluaran yang cukup besar bagi masyarakat Berau.”

Selain itu, share pengeluaran per kapita untuk rokok dan tembakau terhadap total pengeluaran juga tercatat tinggi, yaitu sebesar 5,32% pada tahun 2023. Angka ini menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan dengan tahun 2021 yang sebesar 5,37%, namun naik dibandingkan tahun 2022 yang berada di angka 4,86%.

“Dari data ini, kita bisa melihat bahwa meskipun ada upaya untuk mengurangi konsumsi rokok, namun rokok tetap menjadi bagian signifikan dalam pengeluaran masyarakat. Hal ini tentu perlu menjadi perhatian bersama, baik dari pemerintah maupun masyarakat, dalam rangka meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan penduduk Berau,” kata Supriyanto.

Data ini menjadi refleksi penting untuk perencanaan dan pelaksanaan kebijakan terkait pengendalian tembakau di Kabupaten Berau, mengingat dampak kesehatan dan ekonomi yang diakibatkan oleh tingginya konsumsi rokok. (*/Divana/Fery)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan