Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Zona.my.id PT Zona Nyaman Indonesia
Get
Example floating
Example floating
BerauBerita

Pasien Rawat Inap Berpotensi Golput, Jusram : Semoga Ada Kebijakan

Avatar of Redaksi
ZonaTV
109
×

Pasien Rawat Inap Berpotensi Golput, Jusram : Semoga Ada Kebijakan

Sebarkan artikel ini
0b44f4a4 picsart 24 02 17 19 34 46 720 11zon 1
IKLAN VIDEO LIST

Tanjung Redeb – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Berau menyatakan bahwa penyelenggaraan Tempat Pemungutan Suara (TPS) Penempatan Khusus di rumah sakit tidak memungkinkan untuk dilaksanakan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendatang.

Hal ini berpotensi menyebabkan sejumlah pasien terancam tidak dapat menggunakan hak pilihnya.

Ketua KPU Berau, Budi Hariyanto, mengungkapkan bahwa faktor utama yang menjadi kendala adalah tingginya intensitas keluar masuk pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit.

“Rumah sakit sangat sulit untuk mempersiapkan nama-nama pasien yang diperkirakan akan bertahan hingga hari pemilihan,” ujar Budi.

Ia menjelaskan, proses pendataan pasien sebagai pemilih akan dilakukan hingga H-7 pencoblosan. Namun, arus keluar masuk pasien yang tidak menentu menjadi tantangan signifikan dalam pendataan ini.

“Dalam prosesnya, pendataan tersebut akan dilaksanakan sampai H-7 pencoblosan. Kendati begitu, arus keluar masuk pasien menjadi kendala tersendiri untuk pendataan itu,” tambah Budi.

Situasi ini dikhawatirkan akan menyebabkan beberapa pasien rumah sakit kehilangan kesempatan untuk memberikan suaranya, berpotensi meningkatkan angka golongan putih (golput) di Kabupaten Berau pada Pilkada nanti.

KPU Berau kini tengah mencari solusi untuk meminimalkan dampak tersebut dan memastikan hak pilih warga tetap terjamin.

“Kalau untuk tenaga kesehatan, itu diarahkan untuk memilih di TPS masing-masing. Jika tidak memungkinkan, maka harus melaporkan ke Panwascam agar bisa diarahkan memilih ke TPS terdekat dengan rumah sakit,” tandasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD dr Abdul Rivai, Jusram mengatakan, harusnya memang rumah sakit masuk dalam TPS Khusus.

Pihaknya berharap, agar ada kebijakan terkait persoalan yang terjadi. Mengingat, yang akan dipilih nantinya ada Kepala Daerah dan Gubernur.

“Semoga ada kebijakan yang lebih baik, karena RS bisa masuk sebagai Daftar Pemilih Khusus. Apalagi Pilkada dimana warga Berau dan warga Kaltim punya hak memilih pemimpinnya. Dan Hak mereka dapat diliat dari KTP. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Bawaslu,” tutupnya. (Fery)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan