Tanjung Redeb – Suhariyadi Kesuma, Kepala Kampung Pegat Bukur, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi saat ini, dimana banyak masyarakatnya yang bekerja di sektor pertambangan terancam kehilangan pekerjaan.
Hal ini disebabkan oleh kabar penutupan proyek salah satu perusahaan batu bara di wilayah Sambaliung.
Suhariyadi Kesuma menyampaikan bahwa penutupan proyek tersebut akan berdampak besar terhadap ekonomi dan mata pencaharian warga kampung.
Untuk itu, dia berharap ada solusi yang bisa ditemukan untuk mengatasi situasi ini.
“Langkah apa yang bisa diambil pemerintah, ini tentunya harus menjadi perhatian serius,” ujarnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Bupati Berau, Sri Juniarsih, memberikan tanggapannya dengan menekankan pentingnya prioritas bagi warga Berau dalam penerimaan lowongan pekerjaan dari perusahaan-perusahaan yang membuka kesempatan berkarir.
Ia berkomitmen untuk mendukung upaya perlindungan terhadap pekerja lokal.
“Perda kita sudah ada. Dan itu menjadi dasar hukum,” tegasnya.
Tidak hanya itu, Sri Juniarsih juga mendorong agar mantan karyawan yang terkena dampak penutupan proyek dapat mempertimbangkan untuk berwirausaha. Dia mengajak mereka untuk melihat peluang usaha yang ada di kampung, sebagai alternatif untuk mempertahankan mata pencaharian mereka dan meningkatkan kesejahteraan di tingkat lokal.
“Jika ada yang sudah tidak masuk dalam usia produktif, maka peluang usaha yang ada harus segera diambil. Jadi tidak hanya bergantung ke bidang pertambangan,” tukasnya. (Adv/Fery