Tanjung Redeb – Ketua DPRD Berau, Madri Pani siap mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pimpinan legislatif, demi bertarung dalam perhelatan Pilkada Berau 2024 yang akan dilaksanakan, Rabu (27/11/2024).
“Kalau partai mendorong, masyarakat mau kenapa tidak? Demi Berau lebih baik ke depan. Kan begitu,” ungkapnya kepada media ini, Senin (18/3/2024).
Meskipun siap bertarung dalam kontestasi politik lima tahunan itu, Politisi Partai NasDem tersebut akan tetap tunduk dan patuh pada ADRT partai dan struktur kepartaian baik itu DPP, DPW, maupun DPD.
“Kalau memang saya dikehendaki masyarakat dan masyarakat mendorong saya untuk maju tentunya saya juga harus melihat kondisi saya, peluang saya dari partai,” tegasnya.
Diakuinya, sebagai Bapilu Partai NasDem, partai telah memerintahkan dirinya untuk memenangkan suara partai dan suara personal. Selanjutnya, meminta kader terbaik NasDem untuk menjadi Bupati atau Wakil Bupati.
“Alhamdulillah NasDem dengan jumlah suara yang dulunya 22 ribu sekian, sekarang ini menjadi 26.083. Artinya secara signifikan suara bertambah, tapi kursinya turun,” imbuhnya.
“Kemudian dari struktur DPD-lah, pertama Pak Agus Tantomo, dia justru mendorong dan meminta agar kader-kader terbaik itu untuk dicalonkan menjadi bupati ataupun wakil bupati,” bebernya.
Ditambahkannya, demi meraih kursi pucuk pimpinan Bumi Batiwakkal, dirinya juga akan siap mengundurkan diri dan melepaskan jabatannya; hal yang sama pernah dilakukannya ketika masih menjabat sebagai Kepala Kampung Gurrimbang.
“Kalau ada yang tanya apakah bapak siap mundur? Saya siap mundur. Ya kan. Saya dulu jadi kepala kampung. Menjadi kepala kampung yang kedua kali, baru menjabat tiga bulan, saya mundur. Menjabat 5 tahun 8 bulan saya mundur,” kisahnya.
“Ini saya menjadi caleg bakal menjadi ketua langsung. Alhamdulillah kemarin juga suara terbesar di Dapil saya. Maju lagi saya mendapat suara 5.116 di Dapil saya. Ini bukti masyarakat masih senang, suka,” sambungnya.
Dengan meraih perolehan suara terbesar pada Pileg Berau tahun ini, langkah Madri menuju Pilkada dikembalikan sepenuhnya kepada masyarakat. Berikutnya tinggal memilih pasangan yang sesuai.
“Kalau saya paling suka berpasangan dengan perempuan. Kalau laki-laki tidak cocok. Tinggal saya menunggu perintah masyarakat saja. Kalau masyarakat banyak yang mau, ya saya akan maju,” celotehnya. (Elton/Fery)