Tanjung Redeb – Persoalan pendidikan di Kabupaten Berau masih disoroti saat Musrenbang tingkat kecamatan. Tak hanya ruang kelas belajar (RKB) yang kurang, jumlah tenaga pengajar dan gaji guru juga masih terus dikeluhkan pemerintah kampung.
Untuk mengatasi semua permasalahan di sektor pendidikan hingga ke kempung-kampung itu, Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan (Disdik) Berau siap berbenah dan akan mencoba melakukan penguatan internal.
Kepala Disdik Berau, Mardiatul Idalisah menjelaskan penguatan internal itu secara khusus dilakukan melalui upaya konkret berupa pemetaan prioritas dan pemerataan kebutuhan.
“Beberapa minggu terakhir kami rapat terus untuk mempersempit titik permasalahan. Jadi pertama itu, kami lakukan pemetaan terlebih dahulu, lalu buat pemerataan kebutuhan,” ungkapnya usai Musrenbang Kecamatan Biatan, Senin (19/2/2024).
Pemetaan, lanjutnya, diperlukan untuk mengetahui sejauh mana pembangunan di sektor pendidikan ini sudah berjalan. Berikutnya, prioritas mana yang perlu didahului.
“Kemudian kita juga akan coba menyelesaikan persoalan yang seringkali terlambat itu gaji guru, kemudian kekurangan guru, yang kontradiksi dengan aturan,” jelasnya.
Dengan pemetaan itu, diakuinya, pemerataan kebutuhan di bidang pendidikan dapat berjalan. Pasalnya, masalah kebutuhan sektor pendidikan untuk setiap kecamatan berbeda-beda.
“Jadi dari pemetaan itu baru kita tahu prioritas mana yang dibutuhkan. Sehingga saya suruh lakukan pemetaan sarana prasarana, per kecamatan, kita tuntaskan ruang kelas tahun berapa, dan sebagainya,” imbuhnya.
Diakui, selain penguatan internal yang ada pihaknya juga akan berupaya maksimal agar anggaran sejumlah Rp 600 miliar lebih yang masuk DPA Disdik Berau tahun ini dapat dimanfaatkan secara maksimal.
“Tahun ini ada anggaran, kalau tidak salah Rp 663 miliar. Dan kita akan berupaya agar penguatan internal ini dapat berjalan. Tapi kita juga akan bangun koordinasi dengan DPR dan OPD lain. Termasuk membangun SDM,” tandasnya. (TNW/FST)