Tanjung Redeb – Pembangunan pabrik kakao di Kabupaten Berau dinilai belum layak. Pasalnya, banyak faktor masih menjadi alasan terkendalanya rencana tersebut. Meskipun harus diakui, kakao Berau sangat unggul dan berkualitas serta sudah menjangkau pasar internasional.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Berau, Lita Handini menjelaskan saat ini pihaknya lebih berkonsentrasi dalam mengembangkan rumah kakao di Kampung Labanan Makarti daripada membangun pabrik kakao. Sebab, keberadaan rumah kakao itu dipandang lebih realistis.
“Sebenarnya bisa saja kita bangun pabrik itu, jika luas kakao dan produksi semakin bertambah dan mencukupi dalam skala usaha. Atau jika ada investor yang mengembangkannya dalam skala besar,” jelasnya.
Diakuinya, meskipun belum bisa dibangun saat ini, pembangunan pabrik kakao tetap menjadi rencana jangka panjang Disbun Berau. Hal itu pun akan terlaksana bila luas lahan, jumlah produksi, dan minat investor sudah terpenuhi.
“Ini nanti jadi rencana jangka panjang. Karena, luas lahan baru 1.003 Ha. Sehingga untuk pabrik belum layak. Tapi kami sedang berusaha menawarkan investasi swasta untuk mengembangkan kebun kakao dan pabrik skala luas. Semoga ada investor yang berminat,” terangnya.
Agar program jangka panjang itu dapat tercapai, lanjut Lita, pihaknya akan berupaya meluaskan lahan dan meningkatkan jumlah produksi. Hal itu juga akan didorong melalui koordinasi yang terus menerus dengan berbagai pihak.
“Ini yang akan kami dorong dulu. Dan tetap antisipasi pindah komoditas melalui bantuan stimulan kepada petani dan membantu sarana dan prasarana lainnya dari hulu sampai hilir,” tegasnya.
Saat ini, tambahnya, Disbun Berau lebih memilih membangun kolaborasi dengan semua pihak untuk pengembangan rumah coklat di Labanan Makarti. Sebab, produk jadi olahan kakao itu sudah diproduksi dalam berbagai jenis.
“Kita masih fokus bangun rumah kakao dengan produksi terbatas. Tapi benar-benar single origin coklat Berau. Sehingga kami terus koordinasi dengan kampung, OPD, dan swasta untuk kembangkan rumah kakao di Labanan Makarti itu,” tutupnya. (TNW/FST)