Tanjung Redeb – Menelan APBD Berau 2023 sejumlah Rp 15.120.000.000, peningkatan saluran drainase yang berlokasi di Jalan Dermaga dan sekitarnya di wilayah Kecamatan Tanjung Redeb, kembali dikeluhkan. Pasalnya, pembangunan itu tidak memperhatikan dampak lingkungan.
Terkait hal itu, Kepala UPTD Pertamanan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau, Mattigara Abidin menjelaskan peningkatan drainase itu seharusnya memperhatikan lingkungan di sekitarnya. Terutama pohon-pohon yang sudah ditanam oleh pihaknya.
“Ini kerja tanpa koordinasi dengan kami. Pohon-pohon yang sudah ditanam bertahun-tahun akhirnya ditumbangkan begitu saja,” jelasnya.
Abidin meyayangkan hal itu. Serentak meminta dinas terkait yang berwenang dalam pembangunan drainase tersebut untuk memperhatikan hal itu. Sebab, pembangunan itu juga sebenarnya menghambat pelestarian taman dan lingkungan yang sedang digencarkan pihaknya.
“Itu sudah pasti merusak pekerjaan kami. Ini sesama pemerintah. Seharusnya ada koordinasi dalam pembangunan itu,” keluhnya.
Ditambahkannya, dengan anggaran bernilai miliaran rupiah itu, proyek pembangunan drainase itu seharusnya tidak mengorbankan pembangunan di sektor lain. Terutama dalam skala besar, sektor ruang terbuka hijau (RTH) yang menjadi program pemerintah daerah.
“Kalau ditebang terus saat pembangunan itu berjalan maka itu juga menghambat upaya pemerintah membangun ruang terbuka hijau di Berau,” tegasnya.
Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) pada DPUPR Berau mengaku bahwa pembangunan drainase di Jalan Dermaga dan sekitarnya merupakan kewenangan pihaknya. Namun dirinya tak menyangka bahwa pohon-pohon di sekitar itu turut ditumbangkan.
“Astaga? Masa? Waduh. Sebentar aku konfirmasi ke PPK-nya,” singkatnya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan drainase Jalan Dermaga dan sekitarnya, Dessy menjelaskan bahwa tujuan pembangunan itu dengan penebangan yang dilakukan merupakan bagian dari upaya pihaknya memperindah kota.
“Dan untuk masalah pohonnya akan diganti. Kami juga sudah bersurat ke DLHK. Hanya tadi saya telpon lagi dengan Kepala UPTD, ternyata surat yang kami kirim belum diterima,” tandasnya. (*/TNW/FST)