BERAU – Kepala Unit Pelaksana Teknis Balai Benih Pertanian dan Hortikultura (UPT BBPHA) Berau Adi Mulyo mengatakan telah meluncurkan sebuah inovasi sederhana namun berdampak besar dalam strategi pengendalian hama.
“UPT BBPHA memanfaatkan limbah galon plastik bekas untuk menciptakan Lampu Perangkap Hama Sederhana yang berfungsi vital dalam monitoring serangan hama di lahan persawahan,” ungkapnya Kamis (13/11/2025).
Kepala UPT BBPHA, Adi Mulyo, menjelaskan bahwa inisiatif ini muncul dari ide rekan-rekan untuk mencari solusi pengendalian hama yang lebih spesifik dan efisien.
“Awalnya kan saya sendiri juga tidak terpikirkan, dengan adanya teman-teman ini punya inisiatif kita menggunakan lampu perangkap itu,” ujarnya.
Identifikasi hama untuk pengendalian spesifik menurutnya sangat penting dalam fungsi utama dari lampu perangkap sederhana ini adalah untuk mengidentifikasi hama-hama yang ada di persawahan.
“Hasil identifikasi ini menjadi penentu kapan waktu yang tepat untuk bertindak. Setelah itu, kalau sudah teridentifikasi, sudah ambang batas untuk pengendalian, baru bisa kita kendalikan di situ. Jadi kita menggunakan herbisida itu tidak sembarangan,” terang Adi Mulyo.
Dengan adanya data identifikasi yang akurat, penggunaan herbisida dapat dilakukan secara spesifik, sehingga menekan biaya operasional petani, mengurangi dampak lingkungan, dan menghindari penyemprotan tanpa target yang jelas.
“Inovasi berbasis limbah dan energi terbarukan yang menarik, alat perangkap ini dibuat dengan memanfaatkan konsep zero waste atau penggunaan ulang limbah,” imbuhnya.
Ada pun perangkap yang ada dalam badan perangkap menggunakan galon plastik yang tidak terpakai sebagai limbah.
“Sumber cahaya menggunakan lampu tenaga surya (solar) berkapasitas rendah, yaitu hanya 5 watt. Kami mengajarkan seperti itu, menggunakan lampu perangkap itu tapi menggunakan limbah yang ada lah. Baru kita belikan lampu, lampu yang dari tenaga surya itu,” jelasnya.
Saat ini, inovasi ini sedang disosialisasikan kepada para penyuluh pertanian. Adi Mulyo memastikan bahwa arah pengembangan ke depan adalah memfasilitasi dan mengarahkan petani.
“Ini agar dapat menerapkan teknologi sederhana ini secara luas, mendukung upaya pertanian berkelanjutan dan hemat biaya,” pungkasnya. (ADV)













