BERAU — Transformasi digital di Kabupaten Berau semakin meluas. Setelah berbagai layanan publik berbasis aplikasi diluncurkan, sektor pariwisata dan budaya kini juga mendapat sentuhan teknologi melalui platform ExploreDaerah, aplikasi yang menyediakan informasi peta wisata dan agenda budaya setempat.
Aplikasi tersebut menampung data dan konten yang dikembangkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau. Namun meski dikelola perangkat daerah teknis, seluruh sistem tetap berjalan dalam satu jalur integrasi milik Pemerintah Kabupaten Berau.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Didi Rahmadi, menegaskan bahwa integrasi menjadi kunci dalam pengembangan layanan digital daerah. “Basis data untuk informasi wisata dan budaya memang berada di Disbudpar, tapi platformnya tetap tersambung ke sistem informasi pemerintahan daerah,” tuturnya.
Selain mendukung layanan pariwisata, Diskominfo kini tengah mengembangkan sebuah dashboard layanan terintegrasi yang nantinya akan mencakup berbagai pelayanan publik dalam satu portal. Sistem ini masih melewati tahap uji coba.
Dalam tahap awal, sudah ada sepuluh perangkat daerah yang terlibat, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, DPMPTSP, RSUD, Diskoperindag, serta beberapa OPD lainnya. Didi menjelaskan bahwa integrasi bertahap tersebut menjadi fondasi penting untuk menghadirkan layanan publik yang lebih efisien.
“Kita ingin masyarakat cukup mengakses satu pintu saja untuk mendapatkan informasi seluruh layanan pemerintah daerah,” katanya.
Di sisi lain, dukungan bagi pelaku wisata dalam memanfaatkan aplikasi ExploreDaerah juga terus diberikan. Diskominfo, bersama Dekranasda, Diskoperindag, dan Disbudpar, telah melakukan sosialisasi penggunaan aplikasi digital untuk membantu promosi pelaku usaha lokal.
Meski demikian, Didi mengakui bahwa pelatihan khusus yang berfokus pada pelaku pariwisata masih belum dilakukan secara mandiri oleh Diskominfo. “Sosialisasi sudah berjalan, tetapi untuk pelatihan spesifik bagi sektor wisata, kami belum menjadwalkannya secara tersendiri,” ujarnya.
Pemkab Berau menilai bahwa integrasi digital, termasuk fitur wisata dan budaya, merupakan langkah strategis untuk memperkuat promosi daerah sekaligus menyederhanakan akses informasi publik. Dengan adanya satu sistem digital yang saling terkoneksi, masyarakat dinilai dapat lebih mudah mendapatkan data layanan tanpa harus berpindah dari satu platform ke platform lain.
Langkah ini juga dianggap sebagai bagian dari strategi besar pemerintah daerah untuk mempercepat modernisasi tata kelola pelayanan publik melalui teknologi.(Adv/SC)
