Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Zona.my.id PT Zona Nyaman Indonesia
Get
Example floating
Example floating
DISKOMINFO BERAUBerauPemkab Berau

Dinas Perikanan Berau Tingkatkan Daya Saing Budidaya Ikan Air Tawar

ZonaTV
15
×

Dinas Perikanan Berau Tingkatkan Daya Saing Budidaya Ikan Air Tawar

Sebarkan artikel ini
e80a2fd5 img 20251113 wa0003
IKLAN VIDEO LIST

Tanjung Redeb – Meskipun memiliki sumber daya alam yang mendukung, pengembangan budidaya ikan air tawar di Kabupaten Berau belum menunjukkan hasil optimal. Permintaan pasar yang masih rendah menjadi salah satu hambatan utama bagi para pembudidaya untuk berkembang.

Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Berau, Yunda Yuliarsih, mengungkapkan bahwa persoalan terbesar dalam pengembangan sektor ini bukan pada kemampuan budidaya, melainkan pada aspek pemasaran dan minat masyarakat terhadap ikan air tawar.

“Masyarakat di Berau umumnya lebih memilih ikan laut karena sudah terbiasa dengan cita rasanya. Sementara ikan air tawar seperti nila, lele, patin, dan gurame masih kalah pamor,” jelas Yunda, Kamis (13/11/2025).

Menurutnya, kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah untuk mencari strategi agar hasil budidaya tidak menumpuk tanpa terserap pasar. Salah satu pendekatan yang kini mulai dikembangkan adalah diversifikasi produk, yaitu mengolah hasil panen menjadi berbagai produk olahan bernilai tambah.

“Kalau hanya dijual segar di pasar lokal, risikonya tinggi. Jadi kami dorong para pelaku usaha untuk mulai membuat olahan seperti abon, ikan asap, atau nugget ikan agar bisa menarik konsumen baru,” ujarnya.

Dari data Dinas Perikanan, kegiatan budidaya ikan air tawar di Berau paling banyak dilakukan di Kecamatan Tanjung Redeb dan Teluk Bayur, dengan sistem keramba jaring apung sebagai metode utama. Namun, di kecamatan lain seperti Sambaliung dan Gunung Tabur, jumlah pembudidaya masih relatif sedikit dan berskala kecil.

Selain itu, sebagian besar pembudidaya masih menganggap usaha ini sebagai kegiatan tambahan, bukan sumber penghasilan utama. Banyak di antara mereka yang juga bekerja di sektor lain seperti perkebunan, tambang, atau sebagai pegawai, sehingga perhatian terhadap usaha budidaya belum maksimal.

“Kita belum punya satu wilayah yang bisa disebut sentra ikan air tawar. Produksi masih tersebar dan belum terkoordinasi secara besar-besaran,” tambah Yunda.

Meski demikian, Dinas Perikanan tidak menutup peluang untuk memperluas pasar ke luar daerah. Pemasaran lintas wilayah diharapkan bisa membantu para pelaku usaha menjual hasil panen dengan harga yang lebih stabil.

“Kalau pengolahan dan jaringan pemasaran bisa diperkuat, saya yakin potensi ikan air tawar di Berau akan semakin besar. Kita terus berupaya agar sektor ini bisa menjadi bagian penting dari ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat,” tutupnya.(Adv/Sc)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan