Tanjung Redeb – Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menyoroti masih maraknya praktik politik uang dalam pelaksanaan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Berau. Ia menyebut praktik tersebut menjadi tantangan besar dalam mewujudkan pemilu yang jujur, adil, dan bermartabat.
Dalam kegiatan yang digelar oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Berau, Sri Juniarsih secara tegas menyampaikan keprihatinannya terhadap fenomena tersebut. Menurutnya, politik uang tidak hanya mencederai nilai demokrasi, tetapi juga menimbulkan ketimpangan dalam proses politik di daerah.
“Money politik pada pemilu kemarin masih menjadi persoalan besar. Kami cukup kewalahan menghadapi lawan politik yang menggunakan praktik tersebut secara masif,” ujar Sri Juniarsih.
Ia menuturkan, praktik politik uang telah menjadi persoalan lama yang sulit diberantas sepenuhnya. Meski berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah daerah bersama lembaga pengawas pemilu, kenyataannya masih banyak pihak yang menggunakan cara-cara tidak sehat untuk meraih dukungan.
“Politik uang bukan hanya soal transaksi, tapi juga soal mentalitas. Kalau masyarakat terus menerima uang sebagai alat politik, maka demokrasi kita akan rusak perlahan,” tegasnya.
Bupati juga menekankan perlunya kerja sama lintas lembaga, termasuk partisipasi aktif masyarakat, untuk menghentikan praktik tersebut. Ia mengingatkan agar pemilih lebih cerdas dalam menentukan pilihan berdasarkan visi dan program calon, bukan karena imbalan.
“Kalau kita ingin pemimpin yang benar-benar bekerja untuk rakyat, maka jangan pilih karena uang. Pilih karena kemampuan dan integritasnya,” tutupnya. (Adventorial)
Penulis : Suci
Editor : Fery