TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten Berau kini mulai serius mengarahkan pembangunan daerah ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk transisi ekonomi dari sektor tambang dan perkebunan yang selama ini menjadi penopang utama pendapatan daerah.
Hal itu disampaikan langsung oleh Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, saat memberikan sambutan dalam kegiatannya di Tanjung Redeb, baru-baru ini.
Dalam kesempatan itu, Sri Juniarsih menyebut masa kejayaan tambang di Berau tidak akan berlangsung selamanya. Karena itu, daerah harus menyiapkan sektor baru yang berkelanjutan, salah satunya pariwisata.
“Tambang mungkin masih ada 30 sampai 40 tahun ke depan, tapi setelah itu akan habis. Sementara pariwisata akan terus hidup selama dunia ini masih ada,” ungkapnya.
Bupati mengatakan, Berau memiliki potensi wisata yang luar biasa, terutama di kawasan pesisir dan kepulauan. Salah satunya Pulau Derawan, yang sudah dikenal hingga mancanegara sebagai destinasi wisata bahari unggulan Kalimantan Timur.
Selain wisata, pemerintah daerah juga mulai mengembangkan sektor ekonomi kreatif dan UMKM untuk mendukung pergerakan ekonomi masyarakat. Tiga sektor ini yaitu pariwisata, ekonomi kreatif, dan UMKM disebutnya tidak bisa dipisahkan.
“Ketiganya saling berkaitan. Wisata mendorong ekonomi kreatif, dan UMKM menjadi penggeraknya. Ini yang sedang kami dorong supaya bisa jadi sumber pendapatan asli daerah,” ujarnya.
Meski begitu, ia tidak menyebutkan bahwa transisi ekonomi ini dihadapkan pada keterbatasan anggaran daerah. Dengan proyeksi APBD Berau tahun depan hanya sekitar Rp2,6 triliun, setengahnya sudah terserap untuk belanja pegawai.
“Dari sekitar 8 ribu ASN yang ada, setidaknya Rp1,3 triliun terserap untuk gaji pegawai. Jadi sisanya itu harus kita putar seefisien mungkin untuk program-program pembangunan,” terangnya.
Karena itu, ia menilai sektor pariwisata dapat menjadi solusi jangka panjang bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pemerintah pun mulai memetakan berbagai potensi wisata baru di setiap kecamatan.
“Tiga belas kecamatan yang kita miliki, semuanya punya daya tarik wisata masing-masing. Tinggal bagaimana kita kemas dan promosikan dengan baik,” kata Sri Juniarsih.
Ia berharap, semua pihak bisa terlibat dalam memperkuat sektor pariwisata, mulai dari pemerintah kecamatan, pelaku UMKM, hingga dunia usaha melalui program CSR.
“Kami ini sebenarnya mutiara yang terpendam di ujung Kalimantan Timur. Kalau potensi wisata dan ekonomi kreatif bisa kita angkat bersama, Berau bisa menjadi destinasi unggulan setelah Bali,” tuturnya optimis.
Bupati juga menegaskan bahwa arah pembangunan ke depan bukan hanya sekadar membangun infrastruktur, tetapi juga mengubah cara pandang masyarakat terhadap pariwisata sebagai sumber ekonomi baru.
“Kita ingin masyarakat ikut merasa memiliki dan menjaga destinasi wisata kita. Karena kalau wisata maju, semua sektor ikut bergerak,” pungkasnya. (Adventorial)
Penulis : Suci
Editor : Fery