Tanjung Redeb – Kepala Kampung Long Lanuk, Samuel mengeluhkan kondisi jalan sepanjang 5 Km dari Kampung Long Lanuk menuju Tumbit Dayak yang belum juga diaspal selama 22 tahun terakhir.
Padahal, menurut Samuel, Kampung Long Lanuk merupakan salah satu kampung penyumbang PAD Berau terbesar. Lantaran ada usaha pertambangan PT Berau Coal (BC) di kampung tersebut.
“Ada PT Berau Coal yang melaksanakan usaha pertambangan di sana. Tetapi sampai saat ini Long Lanuk belum tersentuh pengaspalan,” jelasnya.
Disampaikannya, usulan terkait pengaspalan jalan sepanjang 5 Km tersebut, sebenarnya sudah disampaikan oleh tiga kepala kampung sebelum dirinya. Namun, hingga hari ini hal itu belum ditanggapi secara serius.
“Sehingga tahun ini masyarakat di sana kembali meminta agar pengaspalan jalan Long Lanuk menuju Tumbit Dayak itu dapat terealisasi,” harapnya.
Menanggapi hal itu, pemerintah daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau menegaskan akan meninjau kembali kondisi jalan tersebut.
Melalui Kabid Preservasi Jalan dan Jembatan DPUPR Berau, Junaidi, dijelaskan bahwa sebenarnya pada tahun 2023 lalu sudah ada peningkatan jalan Tumbit Dayak – Long Lanuk dan Jalan Keadilan di RT 1 Tumbit Dayak.
“Kalau RT 1 itu banjir ya. Kalau air pasang, tergenang. Tapi sudah ada peninggian. Insyaallah di tahun depan dilanjutkan,” imbuhnya.
“Jadi Tumbit Dayak RT 1, melalui APBD-P tahun kemarin sudah ada pekerjaan yang kita laksanakan. Kemudian tahun 2024 ada lagi pekerjaan di daerah Tumbit Dayak,” tandasnya.
Sementara itu, Corporate Communication Superintendent PT Berau Coal, Rudini menjelaskan PT Berau Coal sebenarnya secara konsisten mendukung pembangunan di kampung lingkar tambang.
“Untuk di Long Lanuk sendiri sudah dilakukan beberapa pembangunan infrastruktur di antaranya pembangunan instalasi jaringan listrik, pembangunan masjid, balai serba guna, dan kantor kepala kampung,” jelasnya.
Tak hanya itu, lanjutnya, perusahaan pun ikut berkontribusi dalam membuka akses jalan di wilayah itu. Lebih dari itu, menyediakan program-program pemberdayaan non infrastruktur lainnya.
“Seperti dukungan kegiatan adat, program kesehatan dan lainnya. Upaya-upaya tersebut merupakan dukungan perusahaan untuk mendukung program pembangunan pemerintah daerah,” tegasnya. (Elton/Fery)