Tanjung Redeb – Di tengah kenaikan harga bahan baku penunjang operasioanal penyaluran air bersih, Perusahaan Umum Air Minum Daerah (Perumda) Batiwakkal belum melakukan penyesuaian tarif air bersih. Penyesuaian tersebut terakhir kali dilakukan pada tahun 2011.
Direktur Perumda Batiwakkal, Saipul Rahman, menyatakan bahwa saat ini pihaknya sedang menyusun formula untuk penyesuaian tarif tersebut.
“Dalam 13 tahun terakhir, kami belum pernah melakukan penyesuaian tarif air bersih,” ungkap Saipul.
Saipul menambahkan bahwa Perumda Batiwakkal saat ini terus melakukan subsidi silang untuk mengatasi masalah biaya operasional yang membengkak.
“Dengan tarif yang ada saat ini, biaya operasional terutama untuk pembiayaan tagihan listrik telah mencapai puluhan miliar rupiah. Ini menjadi pekerjaan rumah yang serius bagi kami,” tambahnya.
Menurutnya, keputusan akhir mengenai penyesuaian tarif tergantung pada Bupati Berau.
“Jika kami diminta untuk melakukan penyesuaian tarif, kami akan melakukan pengkajian terlebih dahulu terkait Rancangan Peraturan Bupati (Raperbup),” jelas Saipul.
Dengan peningkatan biaya operasional yang signifikan, penyesuaian tarif air bersih menjadi isu penting yang harus segera diselesaikan. Perumda Batiwakkal berharap dapat menemukan solusi yang tepat untuk menjaga keberlanjutan layanan air bersih kepada masyarakat Berau.
“Hal ini untuk memastikan bahwa penyesuaian tarif dapat dilakukan secara adil dan sesuai dengan kebutuhan operasional serta kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. (*/Divana/Fery)